Lokasi dan Layout Pabrik
LOKASI DAN LAYOUT PABRIK
Lokasi merupakan salah satu
kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi.
Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam
melayani konsumen, mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup, mendapatkan
tenaga kerja dengan mudah, serta memungkinkan diadakannya perluasan usaha.
Kesalahan dalam pemilihan lokasi akan mengakibatkan biaya transportasi
yang tinggi, kekurangan tenaga kerja, kehilangan kesempatan dalam bersaing,
tidak tersedianya bahan baku yang cukup, dan sebagainya.
Perencanaan layout merupakan
salah satu tahap dalam perencanaan suatu fasilitas yang bertujuan untuk
mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan efisien. Tujuan
penyusunan layout pada dasarnya untuk mencapai pemanfaatan
peralatan pabrik yang optimal, penggunaan jumlah tenaga kerja yang minimum,
kebutuhan persediaan yang rendah dan biaya produksi dan investasi modal yang
rendah, sedangkan jenis layoutterdiri dari process layout, product
layout, dan fixed position layout, atau kombinasi dari ketiga
jenis layouttersebut. Adapun perangkat lunak yang diperlukan
bagi penyusunan layout adalah: CRAFT, COFAD, PLANET, CORELAP dan ALDEF.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan lokasi pabrik, besar sekali pengaruhnya terhadap tingkat kelancaran
operasi perusahaan, faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor utama dan faktor
bukan utama.
Faktor utama, yaitu letak sumber
bahan baku, letak pasar, masalah transportasi, supply tenaga
kerja dan pembangkit tenaga listrik. Sedangkan faktor bukan utama, seperti
rencana masa depan perusahaan, kemungkinan adanya perluasan perusahaan, kemungkinan
adanya perluasan kota, terdapatnya fasilitas-fasilitas pelayanan, terdapatnya
fasilitas-fasilitas pembelanjaan, persediaan air, investasi untuk tanah dan
gedung, sikap masyarakat, iklim dan keadaan tanah.
Kebutuhan untuk memilih lokasi yang cocok timbul
karena tiga situasi, diantaranya yaitu :
a.
Penentuan lokasi bagi pabrik baru
b.
Penentuan lokasi cabang baru bagi pabrik
yang ada ( ekspansi)
c.
Penentuan lokasi baru (relokasi) bagi
pabrik yang sudah ada
I.
Penentuan
lokasi bagi pabrik baru
Biaya
ekonomi adalah hal yang paling penting ketika memilih lokasi untuk pertama
kalinya, tapi tetap harus diingat tujuan organisasi jangka panjang. Berikut ini
adalah faktor yang harus dipertimbangkan saat memilih lokasi untuk organisasi
baru :
1.
Identifikasi Wilayah
2.
Pemilihan tempat sesuai dengan wilayah
Setelah
daerah yang cocok diidentifikasi, langkah berikutnya adalah memilih tempat terbaik dari set yang tersedia.
Pilihan tempat tergantung pada strategi jangka panjang organisasi. Evaluasi
situs alternatif untuk tangible dan intangible mereka. Biaya akan menyelesaikan
masalah fasilitas-lokasi. Masalah lokasi ini dapat didekati dengan model
berikut ini yaitu, analisis dimensi non-interaktif (analisis dimensi)
3.
Analisis dimensi
Jika
semua biaya yang nyata dan terukur, perbandingan dan pemilihan tempat akan
lebih mudah. Lokasi dengan biaya paling rendahlah yang dipilih. Dalam sebagian
besar kasus biaya intangible yang dinyatakan secara relatif dibandingkan secara
absolut. Karena baik biaya berwujud dan tidak berwujud perlu dipertimbangkan
untuk pemilihan situs, analisis dimensi digunakan.
Analisis
dimensi terdiri dalam menghitung manfaat relatif (rasio biaya) untuk
masing-masing item biaya untuk dua lokasi alternatif. Untuk masing-masing rasio
yang weightage yang sesuai dengan cara kekuasaan yang diberikan dan mengalikan
ini rasio tertimbang untuk datang dengan sosok yang komprehensif.
Ketika
memulai sebuah pabrik baru, keputusan penentuan lokasi pabrik sangat penting
karena mereka memiliki bantalan langsung pada faktor-faktor seperti, keuangan,
pekerjaan dan pola distribusi. Dalam jangka panjang, relokasi pabrik bahkan dapat menguntungkan
organisasi. Namun, relokasi pabrik yang terlibat penghentian produksi, dan juga
biaya untuk memindahkan fasilitas ke lokasi baru. Sebagai tambahan hal-hal ini,
ia akan memperkenalkan beberapa ketidaknyamanan dalam fungsi normal dari
bisnis. Oleh karena itu, pada saat memulai industri apapun, seseorang harus
menghasilkan beberapa situs alternatif untuk menempatkan pabriknya. Setelah analisis
kritis, situs terbaik yang akan dipilih.
Lokasi gudang dan fasilitas lainnya juga memiliki pengaruh langsung pada
operasional kinerja organisasi.
Perusahaan-perusahaan
yang ada akan mencari lokasi baru untuk memperluas kapasitas atau untuk
menempatkan fasilitas yang ada. Ketika permintaan meningkat produk, maka akan
menimbulkan keputusan berikut:
O
Apakah akan memperluas kapasitas dan fasilitas yang ada.
O
Apakah akan mencari lokasi baru untuk fasilitas tambahan.
O
Apakah akan menutup fasilitas yang ada untuk mengambil keuntungan dari beberapa
lokasi baru.
II.
Penentuan
lokasi cabang baru bagi pabrik yang ada ( ekspansi)
Dalam
hal ini pabrik harus masuk ke dalam strategi operasi multi-pabrik. Bahwa lokasi pabrik tambahan di
tempat yang sama dan di tempat lain dalam keadaan berikut:
1.
Manufaktur produk yang berbeda.
2.
Manufaktur pabrik memasok ke daerah pasar tertentu.
3.
Pabrik dibagi atas dasar proses atau
tahapan dalam pembuatan.
4.
Pabrik menekankan fleksibilitas.
Strategi
operasi yang berbeda dalam situasi di atas bisa menjadi:
1.
Pabrik
manufaktur produk yang berbeda: Setiap pabrik dalam layanan daerah pasar yang tersedia
untuk organisasi. Strategi ini diperlukan di mana kebutuhan input teknologi dan
sumber daya yang khusus atau
khas yang berbeda untuk produk-baris yang berbeda.
Misalnya,
kualitas tinggi presisi produk-line tidak boleh berada bersama dengan lainnya
produk-line yang membutuhkan sedikit penekanan pada presisi. Ini mungkin tidak
tepat untuk memiliki terlalu banyak kontradiksi seperti peralatan canggih dan
tua, sangat terampil dan tenaga semi-terampil, bahan halus proses dan
orang-orang yang bisa mengizinkan penanganan yang kasar, semua di bawah satu
atap dan satu set manajer. Pengaturan seperti itu menyebabkan banyak
kebingungan mengenai penekanan yang diperlukan dan kebijakan manajemen.
Spesialisasi produk mungkin diperlukan dalam pasar yang sangat kompetitif.
Mungkin perlu untuk mengeksploitasi sumber daya khusus wilayah geografis
tertentu. Semakin desentralisasi ini pasangan yang dalam hal manajemen dan
dalam hal lokasi fisik mereka, semakin baik akan menjadi perencanaan dan
kontrol dan pemanfaatan sumber daya.
2.
Manufaktur tanaman memasok ke daerah
pasar tertentu:
Di
sini, setiap pabrik
memproduksi hampir semua produk perusahaan. Jenis strategi ini berguna di mana
pasar pertimbangan kedekatan mendominasi sumber daya dan pertimbangan
teknologi. Strategi ini membutuhkan banyak koordinasi dari kantor perusahaan.
Contoh ekstrim ini Strategi adalah bahwa minuman ringan pembotolan tanaman.
3.
Tanaman dibagi atas dasar proses atau tahapan dalam pembuatan: Setiap proses
produksi atau tahap manufaktur mungkin membutuhkan peralatan khas yang berbeda
kemampuan, keterampilan tenaga kerja, teknologi, dan kebijakan manajerial dan
penekanan. Karena produk dari satu tanaman pakan ke tanaman lain, strategi ini
membutuhkan banyak koordinasi terpusat dari kegiatan manufaktur dari kantor
perusahaan yang diharapkan untuk memahami berbagai aspek teknologi semua
tanaman.
4.
Perusahaan menekankan
fleksibilitas:
Hal
ini memerlukan banyak koordinasi antara pabrik untuk memenuhi perubahan kebutuhan dan pada saat
yang sama memastikan efisiensi penggunaan fasilitas dan sumber daya. Perubahan
pada strategi jangka panjang untuk meningkatkan secara efisien sementara, tidak
sehat bagi organisasi. Dalam masalah lokasi fasilitas pertanyaan utama adalah:
'Apakah ini Lokasi di mana perusahaan dapat tetap kompetitif untuk waktu yang
lama? " Untuk sebuah organisasi yang didirikan dalam rangka untuk menambah
kapasitas tersebut, berikut adalah cara:
(a)
Perluasan fasilitas di lokasi yang ada: Ini dapat diterima ketika tidak
melanggar bisnis dan manajerial garis dasar, yaitu, filsafat, tujuan, strategi
dan kemampuan. Misalnya, ekspansi tidak
boleh kompromi kualitas, pengiriman, atau layanan pelanggan.
(b)
Relokasi fasilitas (menutup yang sudah ada): Ini adalah langkah drastic yang
bisa disebut sebagai 'Menumbangkan dan Transplantasi'. Kecuali ada alasan yang
sangat kuat, relokasi tidak dilakukan. Alasan akan baik membawa perubahan
radikal dalam teknologi, sumber daya ketersediaan atau destabilisasi lainnya.
Semua faktor ini berlaku untuk organisasi pelayanan, yang tujuan, prioritas dan
strategi mungkin berbeda dari organisasi manufaktur hardcore.
III. Dalam
Kasus Lokasi global
Karena
globalisasi, perusahaan multinasional yang mendirikan organisasi mereka di
India dan perusahaan-perusahaan India memperluas operasi mereka di
negara-negara lain. Dalam kasus globalisasi,
ada ruang untuk kedekatan virtual dan pabrik virtual.
a.
PROXIMITY VIRTUAL
Dengan
kemajuan teknologi telekomunikasi, perusahaan dapat berada di dekat virtual
yang pelanggan. Untuk perusahaan jasa software banyak logistik adalah melalui
informasi /jalur komunikasi. Banyak perusahaan menggunakan jalan raya
komunikasi untuk melakukan besar porsi
transaksi bisnis mereka. Logistik tentu merupakan faktor penting dalam
menentukan pada Lokasi-baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Pasar harus
dicapai. Pelanggan memiliki dihubungi. Oleh karena itu, kehadiran pasar di
negara pelanggan sangat diperlukan.
b.
PABRIK VIRTUAL
Banyak
perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat dan Inggris dalam sektor jasa dan
sektor manufaktur sering keluar. Sumber bagian dari bisnis mereka proses untuk
lokasi asing seperti India. Jadi, bukannya seseorang operasi sendiri, suatu
perusahaan bisa menggunakan fasilitas operasi rekan bisnis '. Perusahaan India
BPO adalah sebuah perusahaan berbasis asing yang 'layanan virtual pabrik'. Jadi
lokasi bisa sendiri atau seseorang rekan bisnis. Keputusan Lokasi tidak perlu
selalu harus berhubungan dengan memiliki operasi.
ALASAN UNTUK GLOBAL / LOKASI ASING
A.
Alasan Tangible
Alasan
yang nyata untuk menyiapkan fasilitas operasi di luar negeri bisa sebagai
berikut:
a. Mencapai pelanggan
Salah satu alasan yang jelas untuk mencari
fasilitas di luar negeri adalah bahwa dari menangkap pangsa pasar yang
berkembang di seluruh dunia. Pertumbuhan fenomenal dari PDB India adalah alasan
besar untuk perusahaan multinasional untuk memiliki fasilitas operasi mereka di
negara kita. Sebuah alasan penting adalah bahwa memberikan pelayanan kepada
pelanggan segera dan ekonomis yang tergantung-logistik. Oleh karena itu, biaya
dan kasus logistik alasan untuk mendirikan manufaktur. Fasilitas luar negeri.
Dengan logistik mengatur kegiatan menutup kesenjangan antara produksi barang /
jasa dan mencapai ini dimaksudkan barang / jasa kepada pelanggan sesuai
keinginannya. Mencapai pelanggan sehingga tujuan utama. Keuntungan dan biaya
berwujud dan tidak berwujud tergantung pada Perusahaan menentukan bagi dirinya
sendiri seperti apa yang 'mencapai' berarti. Biaya nyata bisa menjadi biaya
logistik yang terkait; biaya berwujud mungkin risiko operasi adalah sebuah
negara asing. Itu Keuntungan nyata adalah keuntungan langsung; keuntungan tidak
berwujud adalah hasil dari apa yang perusahaan mendefinisikan konsep luas dan
pelanggan untuk dirinya sendiri.
Alasan
berwujud lainnya bisa sebagai berikut:
(a)
negara tuan rumah mungkin menawarkan keuntungan pajak yang cukup besar
dibandingkan dengan negara asal.
(b)
Biaya produksi dan menjalankan operasi mungkin substansial kurang dalam negara
asing. Hal ini mungkin karena biaya tenaga kerja lebih rendah, biaya bahan baku
yang lebih rendah, lebih baik ketersediaan input seperti bahan, energi, air,
bijih, logam, personil kunci dll
(c)
Perusahaan dapat mengatasi hambatan tarif dengan mendirikan pabrik di negara
asing daripada mengekspor barang ke negara itu.
(d)
Perusahaan bisa berburu modal manusia di berbagai negara dengan memiliki
operasi di negara-negara. Dengan demikian, perusahaan dapat mengumpulkan yang
terbaik dari orang-orang dari seluruh dunia.
(e)
lokasi Asing di samping lokasi dalam negeri akan menurunkan risiko pasar bagi
perusahaan. Jika salah satu pasar berjalan lambat yang lain dapat melakukan
dengan baik, sehingga menurunkan risiko secara keseluruhan.
B.
Intagible reason
Alasan
tidak berwujud untuk mempertimbangkan mendirikan fasilitas operasi di luar
negeri bisa sebagai berikut:
1.
Nasabah terkait Alasan
(A)
Dengan fasilitas operasi di luar negeri, pelanggan perusahaan mungkin merasa mengamankan bahwa perusahaan lebih mudah
diakses. Aksesibilitas adalah 'kualitas pelayanan' penting penentu.
(B)
Perusahaan mungkin dapat memberikan tangguh pribadi.
(C)
Perusahaan dapat berinteraksi lebih dekat dengan pelanggan dan dengan demikian
dapat memahami kebutuhan mereka yang lebih baik.
(D)
Hal ini juga dapat menemukan pelanggan potensial lainnya di lokasi asing.
2.
Organisasi-Learning terkait Alasan
(A)
Perusahaan dapat belajar teknologi canggih. Sebagai contoh, adalah mungkin
bahwa mutakhir teknologi dapat belajar dengan memiliki operasi di sebuah
teknologi yang lebih maju negara. Perusahaan dapat belajar dari lanjutan
penelitian laboratorium / universitas dalam negara. Pembelajaran tersebut dapat
membantu seluruh lini produk perusahaan.
(B)
Perusahaan dapat belajar dari para pelanggan di luar negeri. Sebuah lokasi fisik
mungkin ada penting menuju tujuan ini.
(C)
Hal ini juga bisa belajar dari para pesaingnya yang beroperasi di negara itu.
Untuk alasan ini, mungkin harus hadir secara fisik di mana tindakan.
(D)
Perusahaan juga belajar dari pemasok luar negeri. Jika perusahaan memiliki
manufaktur tanaman di sana, itu akan memiliki interaksi yang intensif dengan
pemasok di negara itu dari yang mungkin ada banyak belajar dalam hal teknologi
modern dan sesuai, metode manajemen modern, dan tren baru dalam bisnis di
seluruh dunia.
3.
Alasan Strategis Lainnya
(A)
Perusahaan dengan secara fisik hadir di negara tuan rumah mungkin mendapatkan
beberapa 'anak lokal' jenis keuntungan psikologis. Perusahaan tidak lebih
sebuah perusahaan asing hanya mengirimkan produknya melintasi perbatasan
internasional. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam lobi dengan pemerintah
negara itu dan dengan asosiasi usaha di negara.
(B)
Perusahaan dapat menghindari 'risiko politik' dengan memiliki operasi di
beberapa negara.
(C)
Dengan berada di negara asing, perusahaan dapat membangun sumber alternatif
persediaan. Itu perusahaan bisa, dengan demikian, mengurangi risiko pasokan.
4.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENEMPATAN
LOKASI PABRIK
Lokasi
fasilitas adalah proses penentuan situs geografis untuk operasi perusahaan.
Manajer baik jasa dan manufaktur organisasi harus mempertimbangkan banyak
faktor ketika menilai keinginan situs tertentu, termasuk kedekatan dengan
pelanggan dan pemasok, biaya tenaga kerja, dan biaya transportasi.
Kondisi
lokasi sangat kompleks dan masing-masing terdiri dari Karakteristik yang
berbeda dari yang nyata (Yaitu Tarif angkutan, biaya produksi) dan non-nyata
(yaitu kehandalan, keamanan Frekuensi, kualitas) alam. Kondisi lokasi yang
sulit untuk diukur. Faktor berdasarkan biaya yang nyata seperti upah dan biaya
produk dapat diukur dengan tepat apa yang membuat lokasi yang lebih baik untuk
membandingkan. Di tangan non-nyata fitur lainnya, yang mengacu pada karakteristik
seperti keandalan, ketersediaan dan keamanan, hanya bisa diukur sepanjang skala
ordinal atau bahkan nominal. Non-nyata fitur seperti persentase karyawan yang
serikat pekerja dapat diukur juga. Untuk jumlah up ini fitur non-nyata sangat
penting untuk keputusan lokasi bisnis.
Sangat
tepat untuk membagi faktor yang mempengaruhi lokasi pabrik atau lokasi
fasilitas atas dasar sifat organisasi sebagai:
1.
Faktor lokasional Umum, yang meliputi faktor-faktor terkendali dan tidak
terkendali untuk semua jenis organisasi.
2.
Faktor lokasi khusus khusus diperlukan
untuk manufaktur dan jasa organisasi.
Faktor
lokasi dapat dibagi lagi menjadi dua kategori:
Faktor
dominan yang berasal dari prioritas kompetitif (biaya, mutu, waktu, dan
fleksibilitas)
dan memiliki dampak yang sangat kuat pada penjualan atau biaya. Faktor sekunder
juga adalah penting, namun manajemen dapat mengecilkan atau bahkan mengabaikan
beberapa dari mereka jika faktor-faktor lain yang lebih penting.
4.3.1 Faktor Locational Umum
Berikut
ini adalah faktor-faktor umum yang diperlukan untuk lokasi pabrik dalam kasus
semua jenis organisasi.
No.
|
Faktor Terkendali
|
Faktor tidak
terkendali
|
1
|
Dekat dengan pasar
|
Kebijakan Pemerintah
|
2
|
Pasokan bahan
|
Kondisi Iklim
|
3
|
Fasilitas
Transportasi Ketersediaan Infrastruktur
|
industri dan jasa pendukung Masyarakat
|
4
|
Tenaga Kerja dan
Upah
|
Sikap
kerja
|
5
|
Ekonomi
Eksternal
|
Infrastruktur Masyarakat.
|
6
|
Modal.
|
Faktor-faktor terkendali
1.
Dekat dengan pasar
Perusahaan menempatkan diri dekat dengan bahan mentah dan
pemasok disebabkan oleh
(1)
barang-barang yang mudah busuk, misalnya buah-buahan dalam kaleng, roti, susu,
sayur-sayuran, makanan laut beku,
(2) biaya
transportasi, atau
(3) jumlah
produk sangat banyak.
Kedekatan
dengan pasar menjamin pasokan yang konsisten barang kepada pelangga dan
mengurangi biaya transportasi.
2.
Pasokan bahan baku
Sangat penting bagi organisasi untuk
mendapatkan bahan baku yang tepat kualitas dan waktu untuk memiliki produksi
terganggu. Faktor ini menjadi sangat penting jika bahan yang tahan lama dan
biaya transportasi sangat tinggi. Pedoman umum yang disarankan oleh Yaseen
tentang efek bahan baku di lokasi pabrik adalah:
•
Ketika bahan baku tunggal digunakan tanpa kehilangan berat badan, menemukan pabrik di mentah sumber bahan, di pasar
atau di setiap titik di antaranya.
•
Bila berat badan kehilangan bahan baku dituntut, cari tanaman di bahan baku
sumber.
•
Ketika bahan baku tersedia secara universal, menemukan dekat dengan wilayah pasar.
•
Jika bahan baku yang diolah dari berbagai lokasi, tanaman mungkin terletak sehingga dapat meminimalkan biaya
transportasi total. Kedekatan dengan bahan baku penting dalam kasus industri
seperti gula, semen, rami dan tekstil katun.
3.Fasilitas
Transportasi
Fasilitas transportasi menjamin pasokan
tepat waktu bahan baku untuk perusahaan dan barang jadi ke pelanggan. Fasilitas
transportasi merupakan prasyarat untuk lokasi pabrik. Ada lima mode dasar fisik transportasi,
udara, jalan, kereta api, air dan pipa. Barang yang terutama ditujukan untuk
ekspor menuntut lokasi dekat dengan pelabuhan atau bandara besar. Pilihan
metode transportasi dan karenanya lokasi akan tergantung pada relatif biaya,
kenyamanan, dan kesesuaian. Dengan demikian biaya transportasi untuk nilai tambah
adalah salah satu kriteria untuk lokasi pabrik Ketersediaan Infrastruktur
4. Fasilitas infrastruktur dasar seperti listrik, air dan
pembuangan limbah, dll, menjadi faktor penting dalam menentukan lokasi.
Beberapa jenis industri yang haus kekuasaan misalnya, aluminium dan baja dan
mereka harus berada dekat dengan
pembangkit listrik atau lokasi di mana catu daya tak terputus terjamin sepanjang tahun. Itu non-ketersediaan listrik dapat menjadi masalah kelangsungan hidup bagi industri tersebut. Proses industri seperti kertas, kimia, semen, dll, membutuhkan terus menerus. Pasokan air dalam jumlah besar dan baik kualitas, dan mineral kadar air menjadi faktor penting. Sebuah fasilitas pembuangan limbah untuk industri proses merupakan faktor penting, yang mempengaruhi lokasi pabrik.
pembangkit listrik atau lokasi di mana catu daya tak terputus terjamin sepanjang tahun. Itu non-ketersediaan listrik dapat menjadi masalah kelangsungan hidup bagi industri tersebut. Proses industri seperti kertas, kimia, semen, dll, membutuhkan terus menerus. Pasokan air dalam jumlah besar dan baik kualitas, dan mineral kadar air menjadi faktor penting. Sebuah fasilitas pembuangan limbah untuk industri proses merupakan faktor penting, yang mempengaruhi lokasi pabrik.
5. Tenaga Kerja dan upah
Di
manapun lokasi perusahaan, harus mempunyai tenaga kerja, karena itu cukup
tersedianya tenaga kerja merupakan hal yang mendasar. Disamping itu, penarikan
tenaga kerja kuantitas dan jarak, tingkat upah yang berlaku, serta persaingan
antar perusahaan dalam memperebutkan tenaga kerja yang berkualitas tinggi juga
perlu diperhatikan perusahaan. Tetapi yang benar-benar menarik bagi manajemen adalah
kombinasi diantara produktivitas dan tingkat upah tenaga kerja.
6. Ekonomi Eksternal Skala
Ekonomi eksternal skala dapat digambarkan sebagai urbanisasi
dan ekonomi locational skala. Hal ini mengacu pada keuntungan dari sebuah
perusahaan dengan menetapkan operasi di sebuah kota besar sedangkan yang kedua
mengacu pada "menetap" di antara lainnya perusahaan Industri terkait.
Dalam kasus ekonomi urbanisasi, perusahaan berasal dari lokasi di kota-kota
besar bukan di yang lebih kecil dalam pencarian memiliki akses ke kolam besar
tenaga kerja, fasilitas transportasi, dan juga untuk meningkatkan pasar mereka
untuk menjual produk mereka dan memiliki akses ke berbagai jauh lebih luas dari
layanan bisnis.
Lokasi skala ekonomi di sektor manufaktur telah
berevolusi dari waktu ke waktu dan memiliki terutama meningkatnya persaingan
karena fasilitas produksi dan biaya produksi yang lebih rendah sebagai hasilnya
transportasi yang lebih rendah dan biaya logistik. Hal ini menyebabkan kabupaten
manufaktur di mana banyak perusahaan dari industri terkait berada kurang lebih
di daerah yang sama. Perusahaan sebagai besar telah menyadari bahwa persediaan
dan gudang telah menjadi faktor biaya yang besar, mereka telah mencoba
mengurangi biaya persediaan dengan meluncurkan "Just in Time" sistem
produksi (yang disebut Kanban System). Sistem produksi yang efisien tinggi
adalah salah satu faktor utama dalam industri mobil Jepang karena begitu
sukses. Hanya dalam waktu memastikan untuk mendapatkan suku cadang dari pemasok
hanya dalam beberapa jam setelah memesan. Untuk memenuhi kriteria ini
perusahaan telah ditempatkan di daerah yang sama meningkatkan pasar dan layanan
mereka untuk perusahaan besar.
7. Modal
Dengan melihat modal sebagai kondisi lokasi, penting
untuk membedakan fisiologi modal tetap pada bangunan dan peralatan dari modal.
Biaya modal tetap sebagai bangunan dan biaya konstruksi bervariasi dari daerah
ke daerah. Tapi di sisi lain bangunan dapat juga disewa dan tanaman yang ada
dapat diperluas. Modal sangat mobile dan tidak tidak terlalu banyak
mempengaruhi keputusan. Sebagai contoh, Perusahaan Multinasional besar seperti
Coca-
Cola beroperasi di banyak negara yang berbeda dan dapat meningkatkan modal di
mana suku bunga terendah dan kondisi yang paling cocok. Modal menjadi faktor
utama ketika datang untuk modal ventura. Dalam hal muda, cepat tumbuh (atau
tidak) perusahaan teknologi tinggi yang bersangkutan yang biasanya memiliki
aset tetap tidak banyak. Ini perusahaan sangat membutuhkan akses ke modal
finansial dan juga karyawan berpendidikan terampil.
Faktor
tak terkendali
8. Kebijakan pemerintah
Kebijakan-kebijakan pemerintah negara bagian dan lokal
badan tentang undang-undang ketenagakerjaan, kode bangunan, keselamatan, dll,
merupakan faktor yang menuntut perhatian. Dalam rangka untuk memiliki
pertumbuhan regional yang seimbang industri, baik pemerintah pusat dan negara
di negara kita menawarkan paket insentif kepada pengusaha di lokasi tertentu.
Itu paket insentif dapat berupa pembebasan dari pajak dan cukai brankas untuk
jangka waktu tertentu, pinjaman lunak dari lembaga keuangan, subsidi biaya
listrik dan investasi subsidi. Beberapa insentif ini dapat menggoda untuk
mencari tanaman untuk memanfaatkan fasilitas ini ditawarkan.
9. Kondisi iklim: Geologi daerah perlu dipertimbangkan bersama-sama dengan
kondisi iklim (kelembaban, suhu). Iklim sangat mempengaruhi efisiensi manusia dan tingkah laku. Beberapa industri memerlukan kondisi iklim yang spesifik misalnya, pabrik tekstil akan membutuhkan kelembaban.
10. Mendukung industri dan jasa: Sekarang sehari
organisasi manufaktur akan
tidak membuat semua komponen dan suku cadang dengan sendirinya dan subkontrak pekerjaan kepada vendor. Jadi, sumber suplai komponen akan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi Lokasi. Berbagai layanan seperti komunikasi, perbankan layanan jasa konsultasi profesional dan fasilitas layanan sipil lainnya akan memainkan peran penting dalam pemilihan lokasi
tidak membuat semua komponen dan suku cadang dengan sendirinya dan subkontrak pekerjaan kepada vendor. Jadi, sumber suplai komponen akan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi Lokasi. Berbagai layanan seperti komunikasi, perbankan layanan jasa konsultasi profesional dan fasilitas layanan sipil lainnya akan memainkan peran penting dalam pemilihan lokasi
11. Masyarakat dan sikap kerja: sikap masyarakat terhadap
pekerjaan mereka dan menuju calon industri dapat membuat atau merusak industri.
Sikap masyarakat terhadap pendukung kegiatan serikat pekerja adalah kriteria
penting. Lokasi fasilitas di lokasi tertentu yang tidak diinginkan meskipun
semua faktor yang mendukung karena sikap kerja terhadap manajemen, yang membawa
sangat sering pemogokan dan penutupan perusahaan. Infrastruktur
12. Masyarakat dan kemudahan: Semua aktivitas manufaktur
memerlukan akses
untuk infrastruktur masyarakat, overhead capital terutama ekonomi, seperti jalan, kereta api, fasilitas pelabuhan, saluran listrik dan fasilitas layanan dan modal sosial di atas kepala seperti sekolah, universitas dan rumah sakit. Faktor-faktor ini juga perlu dipertimbangkan oleh keputusan lokasi sebagai infrastruktur harga sangat mahal untuk membangun dan untuk sebagian besar kegiatan manufaktur stok yang ada infrastruktur memberikan pembatasan fisik pada kemungkinan lokasi.
untuk infrastruktur masyarakat, overhead capital terutama ekonomi, seperti jalan, kereta api, fasilitas pelabuhan, saluran listrik dan fasilitas layanan dan modal sosial di atas kepala seperti sekolah, universitas dan rumah sakit. Faktor-faktor ini juga perlu dipertimbangkan oleh keputusan lokasi sebagai infrastruktur harga sangat mahal untuk membangun dan untuk sebagian besar kegiatan manufaktur stok yang ada infrastruktur memberikan pembatasan fisik pada kemungkinan lokasi.
4.3.2
Faktor Locational khusus untuk Organisasi Manufaktur
FAKTOR DOMINAN
Faktor-faktor yang mendominasi keputusan lokasi pabrik
baru dapat secara luas diklasifikasikan dalam enam kelompok. Mereka terdaftar
dalam urutan kepentingan mereka sebagai berikut.
1. Iklim kerja Favourable
2. Dekat dengan pasar
3. Kualitas hidup
4. Dekat dengan pemasok dan sumber daya
5. Utilitas, pajak, dan biaya real estate
1. Iklim Kerja yang Favorit
Iklim kerja yang menguntungkan mungkin yang paling
penting faktor dalam keputusan lokasi bagi perusahaan padat karya dalam
industri seperti tekstil furnitur dan elektronik konsumen. Iklim Buruh termasuk
tingkat upah, persyaratan pelatihan sikap terhadap kerja, produktivitas pekerja
dan kekuatan serikat. Banyak eksekutif menganggap serikat lemah atau rendah
probabilitas serikat pengorganisasian upaya sebagai keuntungan yang berbeda.
2. Dekat dengan pasar
Setelah menentukan di mana permintaan terhadap barang dan
jasa terbesar, manajemen harus memilih lokasi untuk fasilitas yang akan memasok
permintaan itu. Menemukan dekat pasar sangat penting pada saat barang akhir
yang besar atau berat dan outbound tingkat transportasi tinggi. Sebagai contoh,
produsen produk seperti pipa plastik dan logam berat semua menekankan kedekatan
dengan pasar mereka.
3.
Kualitas
hidup
Sekolah yang baik, fasilitas rekreasi, acara budaya, dan
menarik
gaya hidup berkontribusi terhadap kualitas hidup. Faktor ini relatif tidak penting sendiri, tetapi bisa membuat perbedaan dalam keputusan lokasi.
gaya hidup berkontribusi terhadap kualitas hidup. Faktor ini relatif tidak penting sendiri, tetapi bisa membuat perbedaan dalam keputusan lokasi.
4.
Dekat
dengan pemasok dan sumber
Di banyak perusahaan, tanaman bagian pasokan lainnya
Fasilitas atau bergantung pada fasilitas lain untuk manajemen dan staf
pendukung. Ini memerlukan sering koordinasi dan komunikasi, yang dapat menjadi
lebih sulit karena jarak meningkat.
5.
Utilitas,
pajak, dan biaya real estate
Faktor penting lain yang mungkin
muncul
termasuk biaya utilitas (telepon, energi, dan air), pajak daerah dan negara, insentif pendanaan yang ditawarkan oleh pemerintah daerah atau negara, biaya relokasi, dan biaya tanah.
termasuk biaya utilitas (telepon, energi, dan air), pajak daerah dan negara, insentif pendanaan yang ditawarkan oleh pemerintah daerah atau negara, biaya relokasi, dan biaya tanah.
FAKTOR
SEKUNDER
Ada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan,
termasuk ruang untuk ekspansi, konstruksi biaya, akses ke beberapa moda
transportasi, biaya menyeret orang dan bahan antara tanaman, persaingan dari
perusahaan lain untuk tenaga kerja, sikap masyarakat, dan banyak lain. Untuk
operasi global, perusahaan yang menekankan keterampilan karyawan lokal dan
pendidikan dan infrastruktur lokal.
4.3.3
Faktor Locational khusus untuk Service Organisation
FAKTOR DOMINAN
Faktor-faktor yang dipertimbangkan untuk produsen juga
diterapkan pada penyedia layanan, dengan salah satu yang penting Selain -
dampak lokasi penjualan dan kepuasan pelanggan. Pelanggan biasanya melihat
tentang seberapa dekat fasilitas layanan, terutama jika proses ini membutuhkan
pelanggan yang cukup kontak.
PROXIMITY NASABAH
Lokasi merupakan faktor kunci dalam menentukan bagaimana
mudah pelanggan dapat melakukan bisnis dengan sebuah perusahaan. Sebagai
contoh, beberapa orang ingin pergi untuk jarak jauh terletak binatu atau
supermarket jika lain yang lebih nyaman. Dengan demikian pengaruh lokasi
terhadap pendapatan cenderung menjadi faktor dominan.
BIAYA TRANSPORTASI DAN PROXIMITY KE PASAR
Untuk pergudangan dan distribusi operasi, biaya
transportasi dan kedekatan dengan pasar yang sangat penting. Dengan gudang
terdekat, banyak perusahaan dapat terus persediaan lebih dekat dengan
pelanggan, sehingga mengurangi waktu pengiriman dan mempromosikan penjualan.
LOKASI PESAING
Satu komplikasi dalam memperkirakan potensi penjualan di
lokasi yang berbeda adalah dampak dari pesaing. Manajemen tidak hanya harus
mempertimbangkan lokasi saat pesaing, tetapi juga mencoba untuk mengantisipasi
reaksi mereka terhadap perusahaan lokasi baru. Daerah Menghindari mana pesaing
sudah baik didirikan sering membayar. Namun, di beberapa industri, seperti
showroom penjualan mobil baru dan cepat- rantai makanan, lokasi dekat pesaing
sebenarnya menguntungkan. Strateginya adalah untuk membuat massa kritis, dimana
beberapa perusahaan bersaing berkumpul di satu lokasi menarik lebih banyak
pelanggan dari jumlah yang akan berbelanja di toko-toko yang sama di lokasi
yang tersebar. Menyadari hal ini Akibatnya, beberapa perusahaan menggunakan
tindak -the strategi pemimpin ketika memilih situs baru.
FAKTOR SEKUNDER
Pengecer juga harus memperhatikan tingkat aktivitas
ritel, kepadatan hunian, arus lalu lintas, dan situs jarak pandang. Aktivitas
ritel di daerah ini penting, karena pembeli sering memutuskan pada dorongan
untuk pergi belanja atau makan di restoran. Arus lalu lintas dan visibilitas
penting karena bisnis pelanggan tiba di mobil. Visibilitas melibatkan jarak
dari jalan dan ukuran bangunan di dekatnya dan tanda-tanda. Kepadatan hunian
yang tinggi memastikan waktu malam dan akhir pekan bisnis ketika populasi di
daerah sesuai dengan prioritas perusahaan yang kompetitif dan segmen pasar
sasaran.
4.4 TEORI LOKASI TEORI ALFRED WEBER'S DARI LOKASI INDUSTRI
Alfred Weber (1868-1958), dengan penerbitan Teori Lokasi Industri pada tahun 1909, menempatkan sebagainya yang pertama mengembangkan teori umum lokasi industri. Modelnya memperhitungkan beberapa Faktor spasial untuk menemukan lokasi yang optimal dan biaya minimal untuk pabrik. Titik untuk mencari industri yang meminimalkan biaya transportasi dan tenaga kerja membutuhkan analisis tiga faktor:
1. Titik transportasi yang optimal berdasarkan biaya jarak ke 'materi index'-rasio bobot produk antara (bahan baku) untuk produk jadi.
2. Distorsi tenaga kerja, di mana sumber-sumber yang lebih menguntungkan dari biaya yang lebih rendah dari tenaga kerja mungkin membenarkan jarak transportasi yang lebih besar.
3. Aglomerasi dan degglomerating.
Aglomerasi atau konsentrasi perusahaan di lokal terjadi ketika ada cukup permintaan untuk layanan dukungan bagi perusahaan dan tenaga kerja, termasuk investasi baru di sekolah dan rumah sakit. Perusahaan juga mendukung, seperti fasilitas yang membangun dan mesin layanan dan jasa keuangan, lebih memilih kontak yang lebih dekat dengan pelanggan mereka. Degglommeration terjadi ketika perusahaan dan jasa meninggalkan karena lebih konsentrasi industri atau jenis yang salah dari industri, atau kekurangan tenaga kerja, modal, tanah terjangkau, dll Weber juga memeriksa faktor yang menyebabkan diversifikasi industri di horisontal hubungan antara proses di dalam pabrik. Masalah lokasi industri semakin relevan dengan pasar global saat ini dan transparan perusahaan nasional. Fokus hanya pada mekanisme model Weberian bisa membenarkan
jarak transportasi yang lebih besar untuk tenaga kerja murah dan bahan baku asri. Ketika sumber daya kelelahan atau pekerja pemberontakan, industri pindah ke berbagai negara.
4,5 MODEL LOKASI
Berbagai model yang tersedia yang membantu untuk mengidentifikasi lokasi yang ideal. Beberapa model yang populer adalah:
Berbagai model yang tersedia yang membantu untuk mengidentifikasi lokasi yang ideal. Beberapa model yang populer adalah:
1. Metode
Pemeringkatan Faktor
2. Analisis Titik
Impas Lokasi ( Break Even Analysis )
3. Model
Transportasi
4. Metode
Pusat Gravitasi
5. Analisis Biaya
a.
Metode
Pemeringkatan Faktor
Terdapat banyak faktor, kualitatif
maupun kuantitatif, yang harus dipertimbangkan dalam memilih suatu lokasi.
Beberapa dari faktor-faktor ini lebih penting dari yang lain, sehingga manajer
dapat menggunakan bobot untuk membuat proses pengambilan keputusan menjadi
lebih objektif. Metode pemeringkatan faktor sering digunakan karena mencakup
variasi faktor yang sangat luas, mulai dari pendidikan, rekreasi sampai
keahlian tenaga kerja. Metode pemeringkatan-faktor mempunyai enam tahap:
a)
Mengembangkan daftar faktor-faktor terkait
b) Menetapkan
bobot pada setiap faktor untuk mencerminkan seberapa jauh faktor itu penting
bagi pencapaian tujuan perusahaan.
c)
Mengembangkan suatu skala untuk setiap faktor (misalnya, 1 sampai 10 atau 1
sampai 100 point).
d) Meminta
manajer menentukan skor setiap lokasi untuk setiap faktor, dengan menggunakan
skala yang telah dikembangkan pada tahap 3.
e) Mengalikan
skor itu dengan bobot dari setiap faktor, dan menentukan jumlah total untuk
setiap lokasi.
f) Membuat
rekomendasi yang didasarkan pada skor laba maksimal, dengan juga
mempertimbangkan hasil dari pendekatan kuantitatif.
Jika sebuah keputusan bersifat
sensitive terhadap perubahan-perubahan kecil, maka analisi lebih lanjut
mengenai pembobotan atau penilaiannya mungkin perlu dilakukan sebagai
alternative lain, manajemen dapat menyimpulkan factor tidak nyata bukan
merupakan criteria yang tepat sebagai dasar pengambilan keputusan lokasi. Oleh
karena itu, manajer menempatkan bobot utama pada aspek keputusan yang lebih
kuantitatif.
b.
Analisis
Titik Impas Lokasi
Merupakan penggunaan analisis biaya-volume
produksi untuk analisis titik untuk membuat suatu perbandingan ekonomis
terhadap alternatif-alternatif lokasi. Dengan mengidentifikasi biaya variabel
dan biaya tetap serta membuat grafik kedua biaya ini untuk setiap lokasi, kita
dapat menentukan alternatif mana yang biayanya paling rendah. Analisis
titik-impas lokasi dapat dilakukan secara matematik atau secara grafik.
Pendekatan grafiknya mempunyai keuntungan dengan memberikan kisaran jumlah
setiap lokasi dapat dipilih. Tiga tahap dalam analisis titik-impas adalah:
a) Tentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap
lokasi.
b) Plot biaya untuk setiap lokasi, dengan biaya pada
garis vertikal dan volume produksi tahunan pada garis horisontal di grafik itu.
c) Pilih lokasi yang biaya totalnya paling rendah, untuk
setiap volume produksi yang diinginkan.
c.
Metode Pusat Gravitasi
Merupakan teknik matematis dalam menemukan lokasi pusat
distribusi yang akan meminimisasi biaya distribusi. Dalam menemukan lokasi yang
terbaik untuk menjadi pusat distribusi, metode ini memperhitungkan lokasi
pasar, volume barang yang dikirim ke pasar itu, dan biaya pengangkutan.
Karena volume kendaraan kontainer yang dipindahkan setiap
bulannya mempengaruhi biaya, jarak bukan menjadi satusatunya kriteria utama. Metode
pusat gravitasi mengasumsikan bahwa biaya secara langsung bersifat proporsional
dengan jarak dan banyaknya barang yang diangkut.
Lokasi yang ideal adalah lokasi yang membuat jarak
tertimbang antara gudang dan outlet pengecernya menjadi minimal, jarak ini
diberi bobot sesuai dengan banyaknya kontainer yang diangkut. Langkah pertama
dalam metode pusat gravitasi adalah menempatkan lokasi pada suatu system
koordinat. Titik asal system koordinat dan skala yang digunakan bersifat
beruba-ubah selama jarak relative (antarlokasi) dinyatakan secara tepat. hal
ini mudah dilakukan dengan menempatkan titik-titik pada peta biasa. Pusat
gravitasi dapat ditentukan menggunakan persamaan sebagai berikut: dimana: dix=
koordinat –x lokasi i,
diy= koordinat –y lokasi i,
Qi = kuantitas barang yang dipindahkan ke atau dari
lokasi i
Perhatikan bahwa Persamaan 1 dan 2 mengandung istilah Qi yang
merupakan kuantitas barang pasokan yang dipindahkan ke atau dari lokasi i.
Karena jumlah kontainer yang dikirim setiap bulan memengaruhi biaya, jarak
tidak dapat dijadikan satu-satunya kriteria utama. Metode pusat gravitasi
mengansumsikan biaya secara langsung berimbang pada jarak dan jumlah yang
dikirim. Lokasi yang ideal adalah lokasi yang meminimalkan jarak berbobot
antara gudang dan toko ecerannya, dimana pembobotan jarak dilakukan sesuai
dengan jumlah kontainer yang dikirim.
d. Model Transportasi
Tujuan dari model transportasi adalah untuk menetapkan
pola pengiriman terbaik dari beberapa titik penawaran (pasokan/sumber) ke
beberapa titik permintaan (tujuan) agar dapat meminimalkan produksi total dan
biaya transportasi. Setiap perusahaan dengan jaringan titik
penawaran-permintaan menghadapi masalah yang sama. Sebagai contoh, jaringan
pasokan/penawaran Volkswagen yang kompleks. VW Meksiko mengirimkan hasil
rakitan ke Brasil, sementara VW Meksiko sendiri menerima suku cadang dan hasil
rakitan dari kantor pusatnya di Jerman.
Walapun teknik pemrograman linier dapat digunakan untuk
menyelesaikan jenis masalah ini, telah dikembangkan algoritma bertujuan khusus
yang lebih efisien untuk aplikasi transportasi. Model Transportasi memberikan
solusi awal yang pantas, kemudian perbaikan bertahap dilakukan hingga solusi
optimal dicapai.
e. Analisis Biaya
Konsep biaya tetap dan biaya variabel dapat membantu
dalam penentuan lokasi. Kombinasi biaya tetap dan biaya variabel bagi lokasi
yang berbeda-beda dapat menciptakan persamaan biaya yang menunjukkan hubungan
antara biaya danvolume produksi, yang berlaku bagi masing-masing lokasi.
Lokasi Ekonomi
Lokasi yang
ideal adalah salah satu yang menghasilkan biaya produksi terendah dan biaya
distribusi paling per unit. Biaya ini
dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti yang dibahas sebelumnya.
Berbagai biaya yang memutuskan
ekonomi lokasional adalah dari tanah, bangunan, peralatan, tenaga kerja, material, dll Faktor-faktor lain seperti
sikap masyarakat, fasilitas masyarakat dan fasilitas perumahan juga akan
mempengaruhi pemilihan lokasi
terbaik. Analisis ekonomi dilakukan untuk memutuskan untuk yang mencari lokasi
terbaik. Ilustrasi
berikut akan menjelaskan
metode evaluasi seleksi
tata letak yang terbaik.
ILUSTRASI
6: Dari data
berikut pilih lokasi yang paling
menguntungkan untukn pengaturan
pabrik untuk membuat radio transistor.
TATA LETAK PABRIK
Layout merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah
operasi dalam jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena
tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam segi kapasitas, proses,
fleksibilitas, dan biaya, serta kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra
perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai suatu
strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau respon cepat. Tujuan strategi
tata letak adalah untuk membangun tata letak yang ekonomis yang memenuhi
kebutuhan persaingan perusahaan
Jadi secara harfiah dapat diartikan “Tata letak pabrik adalah pengorganisasian
fasilitas fisik perusahaan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan peralatan, bahan,
orang, dan energi”
SASARAN/
OBJEK DARI TATA LETAK PABRIK
1. Mengefektifkan
alur material yang ada di pabrik
2. Memfasilitasi
proses manufaktur
3. Mengurangi
resiko invenrory in-process
4. Meminimalisir
pemindahan material dan biaya
5. Mengefektifkan
penggunaan tenaga kerja, peralatan, dan ruang
6. Mengefektifkan
volume ruangan
7. Operasi
manufaktur dan perencanaan yang flexible
8. Memberikan
kenyamanan, keselamatan dan kepuasan karyawan
9. Meminimalisir
investasi dalam peralatan
10.
Mempercepat waktu produksi
PRINSIP-PRINSIP
TATA LETAK PABRIK
1. Prinsip
integrasi
Prinsip ini menyatakan bahwa tata letak pabrik merupakan integrasi secara total
dari seluruh elemen produksi yang ada menjadi satu unit operasi yang besar.
2. Prinsip Jarak Perpindahan Bahan yang Paling
Minimal
Hampir setiap proses yang terjadi dalam suatu industri mencakup beberapa
gerakan perpindahan dari material, yang mana kita tidak bisa menghindarinya
secara keseluruhan. Dalam proses pemindahan bahan dari satu operasi ke operasi
yang lain, waktu dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan
tersebut. Hal ini bisa dilaksanakan dengan cara mencoba menerapkan operasi
yang sebelumnya.
3. Prinsip
Pemanfaatan Ruangan
Pada dasarnya tata letak adalah suatu pengaturan ruangan yaitu pengaturan
ruangan yang akan dipakai oleh manusia, bahan baku, mesin dan peralatan
penunjang proses produksi lainnya. Mereka ini memiliki dimensi tiga yaitu aspek
volume (cubic space) dan tidak hanya sekedar aspek luas (floore space). Dengan
demikian dalam merencanakan tata letak kita juga seharusnya
mempertimbangkan faktor dimensi ruangan ini. Disamping itu gerakan-gerakan
dari orang, bahan, atau mesin juga terjadi dalam salah satu arah dari tiga sumbu
yaitu sumbu x, sumbu y atau sumbu z.
4. Prinsip
Alur dari Suatu Proses Kerja
Prinsip ini merupakan kelengkapan dari jarak perpindahan bahan yang seminimal
mungkin yang telah disebutkan pada butir (b) tersebut di atas. Dengan prinsip ini
diusahan untuk menghindari adanya gerakan balik (back-tracking), gerakan
memotong (cross-movement), kemacetan (congestion) dan sedapat mungkin
material bergerak terus tanpa ada interupsi. Perlu diingat bahwa aliran proses
yang baik tidaklah berarti harus selalu dalam lintasan garis lurus. Banyak layout
pabrik yang baik menggunakan bentuk aliran bahan secara zig-zag ataupun
melingkar. Ide dasar dari prinsip aliran kerja ini adalah aliran konstan dengan
minimum interupsi, kesimpang-siuran, dan kemacetan.
5. Prinsip Fleksibilitas
Maksimal
Prinsip ini sangat berarti dalam abad dimana riset ilmiah, komunikasi, dan
transportasi bergerak dengan cepat yang mana hal ini akan mengakibatkan dunia
industri harus ikut berpacu untuk mengimbanginya.Kondisi tersebut
menyebabkan beberapa perubahan terjadi pada desain produk, peralatan produksi,
waktu pengiriman barang dan sebagainya yang akhirnya juga membawa akibat ke
arah pengaturan kembali layout yang ada. Untuk ini kondisi ekonomi akan bisa
dicapai bila tata letak yang direncanakan cukup fleksibel utuk diadakan
penyesuaian/pengaturan kembali (relayout) dan/atau suatu layout yang baru dapat
dibuat dengan cepat dan murah.
6. Prinsip Keselamatan,
Keamanan dan Kepuasan
Kepuasan kerja bagi seseorang adalah sangat besar artinya. Hal ini bisa dikaitkan
sebagai dasar utama untuk mencapai tujuan. Dengan membuat suasana kerja yang
menyenangkan dan memuskan, maka secara otomatis akan banyak keuntungan
yang diperoleh. Paling tidak hal ini akan memberikan moral kerja yang lebih baik
dan mengurangi ongkos produksi. Selanjutnya masalah keselamatan kerja adalah
juga merupakan faktor utama yang harus diperhatikan dalam perencanaan tata
letak pabrik. Suatu layout tidak dapat dikatakan baik apabila akhirnya justru
membahayakan keselamatan orang yang bekerja didalamnya.
7. Prinsip Pemindahan
Material yang Minimal
Layout yang baik merupakan salah satu cara untuk mengurangi perpindahan
material menjadi paling minimal.
KLASIFIKASI
TATA LETAK PABRIK
1. Process
Layout
2. Product
Layout
3. Combination
Layout
4. Fixed
Position Layout
5. Group
Layout
PROCESS
LAYOUT (Layout Fungsional)
Layout fungsional ini disebut juga dengan Process Layout. Artinya adalah
pengaturan tata letak fasilitas produksi di dalam pabrik didasarkan atas fungsi
bekerjanya setiap mesin atau fasilitas produksi yang ada. Mesin atau fasilitas yang
memiliki kegunaan sama dikelompokkan dan diletakkan pada ruangan atau tempat
yang sama.
Cara membuat setiap barang selalu berbeda-beda, sehingga meletakkan
mesin-mesinnya tidak berdasarkan urutan pembuatan suatu macam barang. Dalam
layout ini, arus barang selalu berubah-ubah. Hal ini tergantung kepada kebutuhan
mesin apa yang digunakan untuk membuat suatu barang.

Kelebihan :
1.
Fleksible, dapat digunakan untuk membuat berbagai macam barang
2.
Investasi pada mesin-mesin dan fasilitas produksi yang lain lebih murah
daripada layout garis, sebab menggunakan mesin serba guna
Kekurangan :
1.
Biaya produksi setiap barang lebih mahal karena tipe barang yang dikerjakan
selalu berganti-ganti. Apabila barang yang dikerjakannya berganti-ganti,
sering dilakukan setup atau persiapan memulai produksi banyak memerlukan
biaya setup. Akibatnya, biaya produksi akan lebih mahal daripada
menggunakan layout garis.
2.
Pekerjaan perencanaan dan pengawasan produksi lebih sering dilakukan
karena tipe barang yang dikerjakan berganti-ganti dan urutan prosesnya
berubah-ubah
3.
Pengangkutan barang dalam pabrik lebih sulit karena pekerjaan selalu
berubah-ubah
4.
Tidak terjadi keseimbangan kerja tiap
mesin
Product
Layout
Layout garis sering juga disebut Product Layout. Artinya pengaturan tata letak
mesin atau fasilitas produksi dalam suatu kelompok yang berdasarkan atas urutan-
urutan proses produksi dalam membuat suatu barang. Barang yang dikerjakan setiap
hari selalu sama dan arus barang yang dikerjakan juga selalu sama seolah-olah
menyerupai harus lurus (meskipun tidak selalu garis lurus) sehingga dikatakan
sebagai layout produk karena pada zaman dahulu setiap produk memiliki layout
tersendiri, yang tidak dapat digunakan untuk mengerjakan produk lain.

Kelebihan
:
1. Biaya produksi lebih murah
2. Pengawasan
lebih mudah
3. Pengangkutan barang dalam pabrik lebih mudah
Kekurangan:
1. Apabila terjadi kemacetan pada salah satu mesin, maka akan menyebabkan
kemacetan pada seluruh kegiatan pabrik
2. Niai investasi mahal karena mesin yang digunakan banyak biasanya
menggunakan mesin khusus
3. Kurang flexible karena satu layout hanya bisa membuat satu macam barang
saja dalam jangka panjang tidak berganti
4. Untuk bekerja secara efesien biasanya volume produksi harus banyak
sehingga penggunaan layout garis hanya terbatas untuk memproduksi
beberapa macam garis saja.
Combination
Layout
Tata letak kombinasi menggabungkan
kelebihan dari kedua jenis layout yaitu process layout dan product layout .Tata
letak kombinasi dapat diaplikasikan pada perusahaan yang memproduksi barang dengan berbagai jenis dan
ukuran .Di sini mesin tersebut diatur dalam sebuah proses tata letak proses, tetapi pengelompokan ini kemudian
disusun dalam urutan untuk memproduksi berbagai jenis dan ukuran produk .
Fixed
Positon Layout
Layout posisi tetap sering juga disebut dengan layout by fixed material atau
fixed layout. Pengertian layout semacam ini adalah pengaturan fasilitas produksi
dalam membuat barang letak barang yang tetap atau tidak dipindah-pindah.
Dalam tata letak posisi tetap, produk yang dikerjakan tetap berada diposisinya
di suatu tempat pengerjaan yang dipilih/ditentukan. Alat-alat dan perlengkapan bahan
serta para pekerja, baik tenaga terampil maupun tenaga ahli dibawa ke tempat
pengerjaan produk. Faktor kritis ada tata letak ini ialah penentuan lokasi directie-kit,
ukuran, dan jenis kontruksinya.
Kebaikan
:
1. Flexsible, dapat dikerjakan pada setiap pekerjaan yang berbeda
2. Dapat diletakan dimana saja sesuai kebutuhan
3.
Tidak memerlukan bangunan pabrik. Apabila ada bangunan biasanya hanya
untuk penyimpanan, kantor atau kegiatan-kegiatan pembantu
Kekurangan :
1.
Tidak ada standar atau pedoman yang jelas untuk melaksanakan layout-nya
2.
Kegiatan pengawasan harus sering dilakukan dan relatif sulit
3.
Biasanya keamanan barang-barang di sekitar tempat pembuatan barang harus
dijaga karena rawan pencurian
Group
Layout
Layout kelompok atau group layout adalah suatu pengaturan tata letak
fasilitas suatu pabrik berdasarkan atas kelompok barang yang dikerjakan. Biasanya
pabrik yang menggunakan layout kelompok memiliki produk yang bermacam-
macam, tetapi garis besar urutan prosesnya dapat dibagi dalam beberapa kelompok
yang sama. Untuk setiap kelompok dibuatkan layout tersendiri. Misalnya pembuatan
kelompok sepatu harus melalui bagian sol, bagian atas, bagian perakitan dan finishing
atau penyelesaian.
Kelebihan
:
1. Bersifat flexible sehingga dapat menghasilkan berbagai macam barang
2.
Meskipun barang yang dikerjakan bermacam-macam, arus barang tidak
simpang siur
3.
Meskipun perusahaan mengerjakan berbagai macam produk, biaya produksi
dapat lebih murah dibandingkan dengan layout fungsional
Kekurangan :
1.
Untuk menggunakan layout semacam ini maka kelompok produk harus jelas
2.
Intruksi kerja harus jelas
Memerlukan pengawasan yang cermat
PERENCANAAN
TATA LETAK FUNGSIONAL
Didalam tata letak produk , peralatan atau departemen mendedikasikan
diri untuk lini produk tertentu , duplikasi peralatan ini digunakan untuk
menghindari backtracking (penarikan kembali) , dan secara langsung perpindahan
material dapat terjangkau.
Assembly line
adalah proses manufakturing dimana setiap bagian disusun berdasarkan urutan
untuk menghasilkan produk jadi yang lebih cepat dari metode manufakturing yang
biasa. Dalam metode assembly line pergerakan pekerja diminimalisir
sedikit mungkin, komponen-komponen yang akan dipasang biasanya diletakkan di
atas konveyor dan berjalan sesuai urutan proses manufakturing produk tersebut.
LINE
BALANCING
Line balancing merupakan penyeimbangan penugasan elemen-elemen tugas
dari suatu assembly line ke work stations untuk
meminimumkan banyaknya work station dan meminimumkan total harga idle
time pada semua stasiun untuk tingkat output tertentu, yang dalam
penyeimbangan tugas ini, kebutuhan waktu atau unit produk yang dispesifikasikan
untuk setiap tugas dan hubungan sekuensial harus dipertimbangkan. Dapat pula
dikatakan bahwa line balancing sebagai suatu teknik untuk menentukan product
mix yang dapat dijalankan oleh suatu assembly line untuk memberikan fairly
consistent flow of work melalui assembly line itu pada
tingkat yang direncanakan
Tujuan line
balancing adalah untuk memperoleh suatu arus produksi yang lancar dalam
rangka memperoleh utilisasi yang tinggi atas fasilitas, tenaga kerja, dan
peralatan melalui penyeimbangan waktu kerja antar work station, dimana
setiap elemen tugas dalam suatu kegiatan produk dikelompokkan sedemikian rupa
dalam beberapa stasiun kerja yang telah ditentukan sehingga diperoleh
keseimbangan waktu kerja yang baik. Permulaan munculnya persoalan line
balancing berasal dari ketidak seimbangan lintasan produksi yang berupa
adanya work in process pada beberapa workstation.
Langkah-langkah untuk
menyeimbangkan Assembly Lines :
1. Identifikasi
elemen kerja yang diperlukan dalam proses produksi beserta pola urutannya dan
gambar ke dalam diagram urutan.
2. Tentukan
kecepatan produksi yang harus dilakukan perusahaan agar dapat mencapai target
produksi yang ditentukan. Kecepatan produksi ini biasanya disebut sebagai waktu
siklus (cycle time) yaitu jumlah waktu maksimum yang diperlukan setiap
stasiun kerja untuk mengerjakan setiap item produk agar target produksi yang
ditetapkan dapat tercapai. Cycle time dapat dihitung dengan cara membagi
waktu yang tersedia dengan jumlah produk yang direncanakan untuk dibuat.
PERENCANAAN
LAYOUT PROSES
Persoalan utama yang muncul pada
layout proses adalah biaya pemindahan bahan (material handling) yang
tinggi, maka perhatian utama pada layout proses adalah bagaimana meminimalkan
biaya pemindahan barang.
Secara lebih sederhana, dalam
merencanakan dan mendesain layout proses adalah:
1. Mencari informasi tentang:
a.
Mengukur kebutuhan ruang
b.
Menyesuaikan dengan ruang yang
tersedia
c.
Membuat matrik perjalanan produk
2. Mengembangkan rencana pengeblokan
3. Mendesain layout proses
SERVICE LAYOUT
Faktor-faktor utama yang dipertimbangkan
untuk penyedia layanan, adalah dampak lokasi penjualan dan kepuasan pelanggan.
Pelanggan biasanya melihat tentang seberapa dekat fasilitas layanan, terutama
jika proses ini membutuhkan kontak pelanggan yang cukup besar. Oleh karena itu,
layanan fasilitas layout harus menyediakan untuk memudahkan masuk ke fasilitas
ini dari jalan raya. Daerah terorganisir dengan baik, dan mudah diakses,
trotoar dirancang dengan baik dan area parkir adalah beberapa persyaratan tata
letak fasilitas pelayanan.
Tata letak faslitas pelayanan akan dirancang berdasarkan tingkat kontak
pelanggan dan layanan yang dibutuhkan oleh pelanggan. Layout layanan ini
mengikuti layout konvensional seperti yang diperlukan. Sebagai contoh, untuk
bengkel mobil, tata letak produk diadopsi, di mana kegiatan untuk melayani
mobil mengikuti urutan operasi terlepas dari jenis mobil. Layanan rumah sakit
adalah contoh terbaik untuk adaptasi tata letak proses. Di sini, layanan yang diperlukan
untuk pelanggan akan mengikuti jalur independen.
PENYUSUNAN FASILITAS FISIK
Berikut ini adalah fasilitas fisik yang
paling penting untuk disusun :
1. Bangunan Pabrik
2. Pencahayaan
3. Kondisi Iklim
4. Ventilasi
5. fasilitas kesejahteraan terkait pekerjaan
1. BANGUNAN PABRIK
Bangunan pabrik merupakan faktor yang dipertimbangankan paling penting
bagi setiap perusahaan industri. Sebuah bangunan pabrik yang modern wajib untuk
memberikan perlindungan bagi tenaga kerja, mesin, bahan, produk atau bahkan
rahasia perusahaan. Hal ini bermanfaat sebagai bagian dari fasilitas produksi
dan sebagai faktor untuk memaksimalkan ekonomi dan efisiensi dalam operasi
pabrik. Perusahaan harus memberikan lingkungan kerja yang nyaman dan
menyenangkan. Bangunan pabrik seperti kulit dan tulang dari tubuh yang hidup
untuk suatu organisasi. Ini merupakan alas an mengapa bangunan pabrik merupakan
hal yang sangat penting
Faktor-faktor berikut ini dipertimbangkan
dalam Bangunan Industri:
A. Desain bangunan.
B. Jenis-jenis bangunan.
DESAIN BANGUNAN
Bangunan
harus dirancang sehingga memberikan sejumlah fasilitas seperti ruang makan
siang, kantin, ruang loker, perpustakaan, pertolongan pertama dan kamar
ambulans, penanganan material fasilitas, pemanasan, ventilasi, AC, dan factor
lain mengikuti pertimbangan dalam perancangan bangunan pabrik.
1. Fleksibilitas: Fleksibilitas adalah salah
satu pertimbangan penting karena bangunan cenderung menjadi usang dan
memberikan efisiensi operasional yang lebih besar bahkan ketika proses dan
perubahan teknologi. Fleksibilitas diperlukan karena tidak selalu layak dan
ekonomis untuk membangun pabrik baru, setiap kali sebuah perusahaan baru
diselenggarakan atau tata letak berubah. Dengan pergantian kecil, bangunan
harus mampu mengakomodasi berbagai jenis operasi.
2. Produk dan peralatan: Jenis produk yang
akan diproduksi, menentukan kolom-jarak, jenis lantai, langit-langit, pemanas
dan pendingin udara. Sebuah produk yang bersifat sementara mungkin panggilan
untuk bangunan yang lebih murah dan itu akan menjadi produk yang lebih
bersifat permanen. Demikian pula, produk
berat menuntut sebuah bangunan yang jauh lebih berbeda dari produk yang ringan.
3. Kemungkinan memperluas: Pertumbuhan dan
ekspansi adalah hal yang alami untuk setiap perusahaan manufaktur. Hal itu
merupakan indikator dari kemakmuran bisnis. Faktor-faktor berikut harus
diperhatikan jika ekspansi akan dilakukan :
(i) Luas lahan yang akan diakuisisi harus
cukup besar untuk menyediakan kebutuhan ekspansi masa depan perusahaan dan
mengakomodasi kebutuhan saat ini.
(ii) Desain bangunan harus dalam bentuk
persegi panjang. Bentuk persegi panjang memfasilitasi ekspansi di sisi manapun.
(iii) Jika ekspansi vertikal diharapkan,
fondasi yang kuat, pendukung dan kolom harus disediakan. (iv) Jika ekspansi
horizontal diharapkan, dinding samping harus dibuat non-beban-bantalan untuk
menyediakan penghapusan mudah.
4. Fasilitas Karyawan dan area layanan:
Fasilitas Karyawan harus menemukan tempat yang tepat dalam desain bangunan
karena mereka sangat mempengaruhi moral, kenyamanan dan produktivitas. Rencana
pembangunan harus mencakup fasilitas untuk kamar makan siang, kantin, pendingin
air, area parkir dan sejenisnya. Penyediaan beberapa fasilitas ini merupakan
persyaratan hukum. Orang lain membuat kondisi kerja yang baik mungkin. Dan
kondisi kerja yang baik adalah bisnis yang baik.
Area layanan, seperti ruang alat, kantor
pengawas, ruang perawatan, menerima dan stasiun, ruang saham dan fasilitas
pengiriman untuk pembuangan scrap, juga harus dimasukkan dalam desain bangunan.
B. Jenis Bangunan
Bangunan industri dapat dikelompokkan
dalam dua jenis:
1. bangunan bertingkat tunggal
2. bangunan struktur bertingkat
Keputusan
tentang memilih jenis yang cocok untuk sebuah perusahaan tertentu tergantung
pada proses manufaktur dan luas tanah dan biaya konstruksi.
BANGUNAN BERTINGKAT TUNGGAL
Sebagian
besar bangunan industri manufaktur yang sekarang dirancang dan dibangun adalah
bertingkat tunggal, terutama di mana tanah yang tersedia dengan harga yang
wajar. Bangunan berlantai satu menawarkan beberapa keunggulan operasi. Sebuah
konstruksi satu lantai adalah lebih baik bila penanganan bahan sulit karena
produk ini besar atau berat, pencahayaan alami yang diinginkan, beban lantai
berat yang diperlukan dan sering berubah-ubah dalam tata letak diantisipasi.
Keuntungan;
Keuntungan dari bangunan satu lantai adalah:
1. Ada fleksibilitas yang lebih besar dalam
tata letak dan produksi routing.
2. Biaya pemeliharaan yang dihasilkan dari
getaran mesin berkurang jauh karena perumahan mesin di tanah.
3. Ekspansi mudah dipastikan dengan
penghapusan dinding.
4. Biaya transportasi bahan berkurang karena
tidak adanya bahan peralatan penanganan antara lantai.
5. Semua peralatan ini pada tingkat yang
sama, sehingga untuk lebih mudah dan lebih efektif tata letak pengawasan dan
pengendalian.
Kapasitas dukung beban 6. lantai yang lebih
besar untuk alat berat dipastikan.
7. Bahaya bahaya kebakaran berkurang karena
penyebaran lateral bangunan.
Keterbatasan:
Bangunan berlantai satu menderita dari
beberapa keterbatasan. Ini adalah:
1. Biaya tinggi tanah, terutama di
kota.
2. Biaya tinggi pemanasan, ventilasi dan
membersihkan jendela.
3. Tingginya biaya transportasi untuk
memindahkan orang dan bahan-bahan untuk pabrik yang umumnya terletak jauh dari
kota.
BANGUNAN
STRUKTUR BERTINGKAT (MULTI STOREY)
Sekolah,
perguruan tinggi, pusat perbelanjaan, dan tempat tinggal, dan untuk industri
jasa seperti Software, BPO dll struktur bertingkat umumnya populer, terutama di
kota-kota. Bangunan multi-lantai yang berguna dalam pembuatan produk ringan,
ketika akuisisi lahan menjadi sulit dan mahal dan ketika beban lantai kurang.
Keuntungan :
Ketika dibangun untuk keperluan industri,
bangunan bertingkat menawarkan keuntungan sebagai berikut:
1. Maksimum lantai ruang operasi (per sq. Ft.
Tanah). Hal ini paling cocok di daerah di mana tanah sangat mahal.
2. Menurunkan biaya pemanasan dan ventilasi.
3. Mengurangi biaya penanganan material
karena keuntungan dari penggunaan gravitasi untuk aliran bahan.
Keterbatasan :
Berikut ini adalah kerugian dari gedung
bertingkat:
1. Bahan penanganan menjadi sangat rumit.
Banyak waktu yang terbuang dalam memindahkan mereka antara lantai.
2. Banyak ruang lantai yang terbuang pada
elevator, tangga dan tangga darurat.
Kapasitas dukung beban 3. Lantai terbatas,
kecuali konstruksi khusus yang digunakan, yang sangat mahal. 4. Pencahayaan
alami miskin di pusat-pusat toko, terutama ketika lebar bangunan agak besar.
5. Perubahan Tata Letak tidak dapat dilakukan
dengan mudah dan cepat.
Secara umum, pabrik tekstil, industri
makanan, tanaman deterjen, industri kimia dan industri perangkat lunak
menggunakan jenis bangunan.
PENCAHAYAAN
Diperkirakan
bahwa 80 persen dari informasi yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan
dianggap visual. Visibilitas yang baik dari peralatan, produk dan data yang
terlibat dalam proses kerja merupakan faktor penting dalam mempercepat
produksi, mengurangi jumlah produk cacat, menebang limbah dan mencegah
kelelahan visual dan sakit kepala di antara para pekerja. Hal ini juga dapat
menambahkan bahwa kedua visibilitas memadai dan silau sering menyebabkan
kecelakaan.
Pada
prinsipnya, pencahayaan harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan. Namun,
tingkat pencahayaan, diukur dalam harus ditingkatkan tidak hanya dalam
kaitannya dengan tingkat presisi atau miniaturisasi pekerjaan tetapi juga dalam
kaitannya dengan usia pekerja. Akumulasi debu dan keausan sumber cahaya
mengurangi tingkat pencahayaan dengan 10-50 persen dari tingkat asli. Penurunan
ini secara bertahap tingkat karenanya harus dikompensasi ketika merancang
sistem pencahayaan. Pembersihan secara teratur fixture pencahayaan jelas
penting.
Kontras
yang berlebihan di tingkat pencahayaan antara tugas pekerja dan lingkungan umum
juga harus dihindari. Penggunaan cahaya alami harus didorong. Hal ini dapat
dicapai dengan memasang jendela yang dapat dibuka, yang dianjurkan untuk
memiliki luas sama dengan waktu hari, jarak dari workstation dari jendela dan
ada atau tidak adanya tirai. Untuk alasan ini sangat penting untuk memiliki
pencahayaan buatan, akan memungkinkan orang untuk mempertahankan visi yang
tepat dan akan memastikan bahwa rasio intensitas pencahayaan antara tugas,
benda-benda di sekitarnya dan lingkungan umum dipertahankan.
PENGENDALIAN PENCAHAYAAN
Untuk membuat penggunaan terbaik dari
pencahayaan di tempat kerja, hal-hal berikut harus dipertimbangkan:
1. Untuk distribusi cahaya seragam, memasang
saklar independen untuk baris perlengkapan pencahayaan yang paling dekat dengan
jendela. Hal ini memungkinkan lampu harus diaktifkan dan dinonaktifkan,
tergantung pada apakah atau tidak cahaya alami cukup.
2. Untuk mencegah silau, hindari menggunakan
sangat mengkilap, permukaan kerja mengkilap.
3. Gunakan lokal pencahayaan untuk mencapai
tingkat yang diinginkan untuk pekerjaan tertentu baik.
4. lampu Bersihkan secara teratur dan
mengikuti jadwal pemeliharaan sehingga mencegah kerlip lampu tua dan bahaya
listrik karena usang kabel.
5. Hindari kontak mata langsung dengan sumber
cahaya. Hal ini biasanya dicapai dengan memposisikan mereka dengan benar.
Penggunaan diffusers juga cukup efektif.
3. KONDISI IKLIM
Pengendalian
kondisi iklim di tempat kerja adalah sangat penting bagi kesehatan pekerja dan
kenyamanan serta pemeliharaan produktivitas yang lebih tinggi. Dengan kelebihan
panas atau dingin, pekerja mungkin merasa sangat tidak nyaman, dan tetes
efisiensi mereka. Selain itu, hal ini dapat menyebabkan kecelakaan.
Ini
fungsi tubuh manusia sedemikian rupa untuk menjaga sistem saraf pusat dan
organ-organ internal pada suhu konstan. Ia memelihara keseimbangan termal yang
diperlukan melalui pertukaran panas terus-menerus dengan lingkungan. Hal ini
penting untuk menghindari panas berlebihan atau dingin, dan sedapat mungkin
untuk menjaga kondisi iklim yang optimal sehingga tubuh dapat menjaga
keseimbangan termal
BEKERJA DALAM LINGKUNGAN PANAS
Lingkungan
kerja panas ditemukan hampir di mana-mana. Premis kerja di negara-negara tropis
mungkin, karena kondisi iklim umum, secara alami panas. Ketika sumber panas
seperti tungku, kiln atau proses panas yang hadir, atau ketika beban kerja
fisik yang berat, tubuh manusia juga harus berurusan dengan kelebihan panas.
Perlu dicatat bahwa dalam lingkungan kerja yang panas seperti berkeringat
hampir satu-satunya cara di mana tubuh dapat kehilangan panas. Sebagai keringat
menguap, tubuh mendingin. Ada hubungan antara jumlah dan kecepatan penguapan
dan perasaan nyaman. Semakin intens penguapan, semakin cepat tubuh akan dingin
dan merasa segar. Penguapan meningkat dengan ventilasi yang memadai.
BEKERJA DALAM LINGKUNGAN DINGIN
Bekerja
di lingkungan yang dingin sekali terbatas pada daerah non-tropis atau sangat
tinggi. Sekarang sebagai hasil pendinginan modern, berbagai kelompok pekerja,
bahkan di negara-negara tropis, yang terkena lingkungan yang dingin
Paparan
dingin untuk jangka waktu yang singkat dapat menghasilkan efek yang serius,
terutama ketika para pekerja terbuka pada suhu di bawah 10 ° C. Hilangnya panas
tubuh tidak nyaman dan cepat mempengaruhi efisiensi kerja. Pekerja di iklim
dingin dan tempat didinginkan harus terlindung dengan baik terhadap dingin
dengan mengenakan pakaian yang cocok, termasuk alas kaki, sarung tangan dan,
yang paling penting, topi. Biasanya, berpakaian dalam lapisan perangkap udara
mati dan berfungsi sebagai lapisan isolasi, sehingga menjaga pekerja hangat
Ada
banyak cara untuk mengendalikan lingkungan termal. Hal ini relatif mudah untuk
menilai efek dari kondisi termal, terutama ketika panas berlebihan atau dingin
merupakan masalah yang jelas. Untuk mengatasi masalah tersebut, namun upaya
yang konsisten menggunakan berbagai langkah-langkah yang tersedia biasanya diperlukan.
Hal ini karena masalah ini terkait dengan iklim umum, yang sangat mempengaruhi
iklim kerja, teknologi produksi, yang sering menjadi sumber panas atau dingin
dan kondisi yang berbeda-beda dari tempat kerja serta metode kerja dan jadwal.
Faktor pribadi seperti pakaian, nutrisi, kebiasaan pribadi, dan usia dan
perbedaan individu dalam menanggapi kondisi termal yang diberikan juga perlu
diperhitungkan dalam upaya untuk mencapai kenyamanan termal pekerja.
Dalam mengendalikan satuan panas
al lingkungan, satu atau lebih dari
prinsip-prinsip berikut dapat diterapkan:
1. Mengatur suhu ruang kerja dengan mencegah
luar panas atau dingin masuk (peningkatan desain atap, bahan isolasi atau
memasang ruang kerja ber-AC. AC mahal, terutama di pabrik-pabrik. Tapi kadang-kadang
investasi yang berharga jika sesuai Jenis yang dipilih);
2. pemberian ventilasi di tempat kerja panas
dengan meningkatkan ventilasi alami melalui lubang atau memasang perangkat
ventilasi;
3. pemisahan sumber panas dari wilayah kerja,
isolasi permukaan yang panas dan pipa, atau penempatan hambatan antara sumber
panas dan pekerja;
4. kontrol kelembaban dengan maksud untuk
menjaga pada tingkat rendah, misalnya dengan mencegah lolosnya uap dari pipa
dan peralatan;
5. Penyediaan pakaian pelindung yang memadai
pribadi dan peralatan untuk pekerja yang terpapar radiasi panas yang berlebihan
atau dingin yang berlebihan (pakaian pelindung panas dengan nilai insulasi yang
tinggi mungkin tidak direkomendasikan untuk pekerjaan dengan paparan panjang
untuk kerja sedang atau berat karena mencegah hilangnya panas menguapkan) ;
6. Pengurangan waktu pemaparan, misalnya,
dengan mekanisasi, remote control atau bolak jadwal kerja;
7. Penyisipan istirahat jeda antara periode
kerja, dengan nyaman, jika mungkin, fasilitas istirahat ber-AC;
8. Memastikan pasokan air minum dingin untuk
pekerja di lingkungan yang panas dan minuman panas bagi mereka terkena
lingkungan yang dingin.
4. .VENTILASI
Ventilasi
adalah parameter dinamis yang melengkapi konsep ruang udara. Untuk sejumlah
tertentu pekerja, semakin kecil tempat kerja lebih harus ventilasi.
Ventilasi
berbeda dari sirkulasi udara. Ventilasi udara menggantikan terkontaminasi oleh
udara segar, sedangkan sebagai sirkulasi udara hanya bergerak udara tanpa
memperbaharui itu. Dimana suhu udara dan kelembaban yang tinggi, hanya untuk
mengalirkan air tidak hanya efektif tetapi juga meningkatkan penyerapan panas.
Ventilasi menyebar panas yang dihasilkan oleh mesin dan orang-orang di tempat
kerja. Ventilasi yang memadai harus dipandang sebagai faktor penting dalam
menjaga kesehatan dan produktivitas pekerja.
Kecuali
untuk ruang terbatas, semua tempat kerja memiliki beberapa ventilasi minimum.
Namun, untuk memastikan aliran udara yang diperlukan (yang tidak boleh lebih
rendah dari 50 meter kubik udara per jam per pekerja), udara biasanya perlu
diubah antara 4-8 kali per jam di kantor-kantor atau untuk pekerja menetap,
antara delapan dan 12 kali per jam dalam lokakarya dan sebanyak 15 sampai 30
kali atau lebih per jam untuk bangunan umum dan di mana ada tingkat tinggi
polusi udara atau kelembaban. Kecepatan udara yang digunakan untuk ventilasi
tempat kerja harus disesuaikan dengan suhu udara dan pengeluaran energi: untuk
pekerjaan menetap harus melebihi 0,2 meter yang per detik, tetapi untuk
lingkungan yang panas kecepatan optimal adalah antara 0,5 dan 1 meter per
detik. Untuk pekerjaan berbahaya mungkin lebih tinggi. Beberapa jenis pekerjaan
panas dapat dibuat ditoleransi dengan mengarahkan aliran udara dingin di
pekerja.
Ventilasi
alami, diperoleh dengan membuka jendela atau dinding atau atap airvents, dapat
menghasilkan aliran udara yang signifikan tetapi biasanya dapat digunakan hanya
dalam iklim yang relatif ringan. Efektivitas jenis ventilasi sangat tergantung
pada kondisi eksternal. Dimana ventilasi alami tidak memadai, ventilasi buatan
harus digunakan. Sebuah pilihan dapat dibuat antara sistem ditiup udara, sistem
pembuangan udara atau kombinasi keduanya ('push-pull' ventilasi). Hanya sistem
ventilasi 'push-pull' memungkinkan untuk regulasi yang lebih baik dari gerakan
udara.
5. FASILITAS KESEJAHTERAAN TERKAIT DENGAN PEKERJAAN
Fasilitas
kesejahteraan work-related ditawarkan pada atau melalui tempat kerja dapat
faktor penting .Berbagai fasilitas yang sangat mendasar , tetapi sering
diabaikan , seperti drinking-water dan wc .Yang lain mungkin tampak kurang
diperlukan , tapi biasanya memiliki suatu kepentingan untuk pekerja jauh lebih
besar daripada biaya pendampingan untuk enterprise
1.
Fasilitas
air minum
2.
Fasilitas
kebersihan/ WC
3.
Fasilitas
medis
4.
Fasilitas
peristirahatan
5.
Fasilitas
makanan/ kantin
6.
Fasilitas
anak-anak/ taman bermain
7.
Fasilitas
yang berkenaan dengan rekreasi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut, dapat ditarik
kesimpulan bahwa setiap keputusan dalam menentukan lokasi pabrik juga
menentukan maju atau tidaknya pabrik itu sendiri. Dalam memilih
lokasi pabrik hendaklah memperhatikan 2 faktor yaitu faktor primer dan faktor
sekunder, dimana faktor primer berpengaruh
langsung kepada produksi dan distribusi dari suatu perusahaan, seperti misalnya
ketersediaan sumber bahan baku, konsumen (pemasaran), transportasi,
ketersediaan tenaga kerja, serta sumber tenaga listrik. Sedangkan faktor
sekunder lebih memperhatikan dalam penentuan lokasi fasilitasi seperti
persediaan air, peraturan pemerintah dan sistem perpajakan, sikap masyarakat
setempat, iklim, dan sebagainya.
B. Saran
Dalam memilih lokasi pabrik/perusahaan
sebaiknya menentukan terlebih dahulu spesifikasi atau jenis usaha yang akan dijalani. Selain
itu, harus memperhatikan faktor-faktor
yang mempengaruhi lokasi pabrik. Karena secara tidak langsung Penempatan lokasi
pabrik mempunyai dampak yang cukup signifikan dalam perkembangan suatu
pabrik/perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar