Lokasi dan Layout Pabrik


LOKASI DAN LAYOUT PABRIK

Lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi. Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen, mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup, mendapatkan tenaga kerja dengan mudah, serta memungkinkan diadakannya perluasan usaha.  Kesalahan dalam pemilihan lokasi akan mengakibatkan biaya transportasi yang tinggi, kekurangan tenaga kerja, kehilangan kesempatan dalam bersaing, tidak tersedianya bahan baku yang cukup, dan sebagainya.
Perencanaan layout merupakan salah satu tahap dalam perencanaan suatu fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan efisien. Tujuan penyusunan layout pada dasarnya untuk mencapai pemanfaatan peralatan pabrik yang optimal, penggunaan jumlah tenaga kerja yang minimum, kebutuhan persediaan yang rendah dan biaya produksi dan investasi modal yang rendah, sedangkan jenis layoutterdiri dari process layoutproduct layout, dan fixed position layout, atau kombinasi dari ketiga jenis layouttersebut.  Adapun perangkat lunak yang diperlukan bagi penyusunan layout adalah: CRAFT, COFAD, PLANET, CORELAP dan ALDEF.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik, besar sekali pengaruhnya terhadap tingkat kelancaran operasi perusahaan, faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor utama dan faktor bukan utama.
Faktor utama, yaitu letak sumber bahan baku, letak pasar, masalah transportasi, supply tenaga kerja dan pembangkit tenaga listrik. Sedangkan faktor bukan utama, seperti rencana masa depan perusahaan, kemungkinan adanya perluasan perusahaan, kemungkinan adanya perluasan kota, terdapatnya fasilitas-fasilitas pelayanan, terdapatnya fasilitas-fasilitas pembelanjaan, persediaan air, investasi untuk tanah dan gedung, sikap masyarakat, iklim dan keadaan tanah.
Kebutuhan untuk memilih lokasi yang cocok timbul karena tiga situasi, diantaranya yaitu :
a.       Penentuan lokasi bagi pabrik baru
b.      Penentuan lokasi cabang baru bagi pabrik yang ada ( ekspansi)
c.       Penentuan lokasi baru (relokasi) bagi pabrik yang sudah ada
I.                   Penentuan lokasi bagi pabrik baru
Biaya ekonomi adalah hal yang paling penting ketika memilih lokasi untuk pertama kalinya, tapi tetap harus diingat tujuan organisasi jangka panjang. Berikut ini adalah faktor yang harus dipertimbangkan saat memilih lokasi untuk organisasi baru :
1.      Identifikasi Wilayah
2.      Pemilihan tempat sesuai dengan wilayah
Setelah daerah yang cocok diidentifikasi, langkah berikutnya adalah memilih tempat terbaik dari set yang tersedia. Pilihan tempat tergantung pada strategi jangka panjang organisasi. Evaluasi situs alternatif untuk tangible dan intangible mereka. Biaya akan menyelesaikan masalah fasilitas-lokasi. Masalah lokasi ini dapat didekati dengan model berikut ini yaitu, analisis dimensi non-interaktif (analisis dimensi)
3.      Analisis dimensi
Jika semua biaya yang nyata dan terukur, perbandingan dan pemilihan tempat akan lebih mudah. Lokasi dengan biaya paling rendahlah yang dipilih. Dalam sebagian besar kasus biaya intangible yang dinyatakan secara relatif dibandingkan secara absolut. Karena baik biaya berwujud dan tidak berwujud perlu dipertimbangkan untuk pemilihan situs, analisis dimensi digunakan.
Analisis dimensi terdiri dalam menghitung manfaat relatif (rasio biaya) untuk masing-masing item biaya untuk dua lokasi alternatif. Untuk masing-masing rasio yang weightage yang sesuai dengan cara kekuasaan yang diberikan dan mengalikan ini rasio tertimbang untuk datang dengan sosok yang komprehensif.
Ketika memulai sebuah pabrik baru, keputusan penentuan lokasi pabrik sangat penting karena mereka memiliki bantalan langsung pada faktor-faktor seperti, keuangan, pekerjaan dan pola distribusi. Dalam jangka panjang, relokasi pabrik bahkan dapat menguntungkan organisasi. Namun, relokasi pabrik yang terlibat penghentian produksi, dan juga biaya untuk memindahkan fasilitas ke lokasi baru. Sebagai tambahan hal-hal ini, ia akan memperkenalkan beberapa ketidaknyamanan dalam fungsi normal dari bisnis. Oleh karena itu, pada saat memulai industri apapun, seseorang harus menghasilkan beberapa situs alternatif untuk menempatkan pabriknya. Setelah analisis kritis, situs terbaik yang akan dipilih. Lokasi gudang dan fasilitas lainnya juga memiliki pengaruh langsung pada operasional kinerja organisasi.
Perusahaan-perusahaan yang ada akan mencari lokasi baru untuk memperluas kapasitas atau untuk menempatkan fasilitas yang ada. Ketika permintaan meningkat produk, maka akan menimbulkan keputusan berikut:
O Apakah akan memperluas kapasitas dan fasilitas yang ada.
O Apakah akan mencari lokasi baru untuk fasilitas tambahan.
O Apakah akan menutup fasilitas yang ada untuk mengambil keuntungan dari beberapa lokasi baru.
II.                Penentuan lokasi cabang baru bagi pabrik yang ada ( ekspansi)
Dalam hal ini pabrik harus masuk ke dalam strategi operasi multi-pabrik. Bahwa lokasi pabrik tambahan di tempat yang sama dan di tempat lain dalam keadaan berikut:
1. Manufaktur produk yang berbeda.
2. Manufaktur pabrik memasok ke daerah pasar tertentu.
3. Pabrik dibagi atas dasar proses atau tahapan dalam pembuatan.
4. Pabrik menekankan fleksibilitas.
Strategi operasi yang berbeda dalam situasi di atas bisa menjadi:
1.      Pabrik manufaktur produk yang berbeda: Setiap pabrik dalam layanan daerah pasar yang tersedia untuk organisasi. Strategi ini diperlukan di mana kebutuhan input teknologi dan sumber daya yang khusus atau khas yang berbeda untuk produk-baris yang berbeda.
Misalnya, kualitas tinggi presisi produk-line tidak boleh berada bersama dengan lainnya produk-line yang membutuhkan sedikit penekanan pada presisi. Ini mungkin tidak tepat untuk memiliki terlalu banyak kontradiksi seperti peralatan canggih dan tua, sangat terampil dan tenaga semi-terampil, bahan halus proses dan orang-orang yang bisa mengizinkan penanganan yang kasar, semua di bawah satu atap dan satu set manajer. Pengaturan seperti itu menyebabkan banyak kebingungan mengenai penekanan yang diperlukan dan kebijakan manajemen. Spesialisasi produk mungkin diperlukan dalam pasar yang sangat kompetitif. Mungkin perlu untuk mengeksploitasi sumber daya khusus wilayah geografis tertentu. Semakin desentralisasi ini pasangan yang dalam hal manajemen dan dalam hal lokasi fisik mereka, semakin baik akan menjadi perencanaan dan kontrol dan pemanfaatan sumber daya.
2.      Manufaktur tanaman memasok ke daerah pasar tertentu:
Di sini, setiap pabrik memproduksi hampir semua produk perusahaan. Jenis strategi ini berguna di mana pasar pertimbangan kedekatan mendominasi sumber daya dan pertimbangan teknologi. Strategi ini membutuhkan banyak koordinasi dari kantor perusahaan. Contoh ekstrim ini Strategi adalah bahwa minuman ringan pembotolan tanaman.
3. Tanaman dibagi atas dasar proses atau tahapan dalam pembuatan: Setiap proses produksi atau tahap manufaktur mungkin membutuhkan peralatan khas yang berbeda kemampuan, keterampilan tenaga kerja, teknologi, dan kebijakan manajerial dan penekanan. Karena produk dari satu tanaman pakan ke tanaman lain, strategi ini membutuhkan banyak koordinasi terpusat dari kegiatan manufaktur dari kantor perusahaan yang diharapkan untuk memahami berbagai aspek teknologi semua tanaman.
  4. Perusahaan menekankan fleksibilitas:
Hal ini memerlukan banyak koordinasi antara pabrik untuk memenuhi perubahan kebutuhan dan pada saat yang sama memastikan efisiensi penggunaan fasilitas dan sumber daya. Perubahan pada strategi jangka panjang untuk meningkatkan secara efisien sementara, tidak sehat bagi organisasi. Dalam masalah lokasi fasilitas pertanyaan utama adalah: 'Apakah ini Lokasi di mana perusahaan dapat tetap kompetitif untuk waktu yang lama? " Untuk sebuah organisasi yang didirikan dalam rangka untuk menambah kapasitas tersebut, berikut adalah cara:
(a) Perluasan fasilitas di lokasi yang ada: Ini dapat diterima ketika tidak melanggar bisnis dan manajerial garis dasar, yaitu, filsafat, tujuan, strategi dan kemampuan. Misalnya, ekspansi tidak boleh kompromi kualitas, pengiriman, atau layanan pelanggan.
(b) Relokasi fasilitas (menutup yang sudah ada): Ini adalah langkah drastic yang bisa disebut sebagai 'Menumbangkan dan Transplantasi'. Kecuali ada alasan yang sangat kuat, relokasi tidak dilakukan. Alasan akan baik membawa perubahan radikal dalam teknologi, sumber daya ketersediaan atau destabilisasi lainnya. Semua faktor ini berlaku untuk organisasi pelayanan, yang tujuan, prioritas dan strategi mungkin berbeda dari organisasi manufaktur hardcore.
III. Dalam Kasus Lokasi global
Karena globalisasi, perusahaan multinasional yang mendirikan organisasi mereka di India dan perusahaan-perusahaan India memperluas operasi mereka di negara-negara lain. Dalam kasus globalisasi, ada ruang untuk kedekatan virtual dan pabrik virtual.
a.       PROXIMITY VIRTUAL
Dengan kemajuan teknologi telekomunikasi, perusahaan dapat berada di dekat virtual yang pelanggan. Untuk perusahaan jasa software banyak logistik adalah melalui informasi /jalur komunikasi. Banyak perusahaan menggunakan jalan raya komunikasi untuk melakukan besar porsi transaksi bisnis mereka. Logistik tentu merupakan faktor penting dalam menentukan pada Lokasi-baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Pasar harus dicapai. Pelanggan memiliki dihubungi. Oleh karena itu, kehadiran pasar di negara pelanggan sangat diperlukan.
b.      PABRIK VIRTUAL
Banyak perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat dan Inggris dalam sektor jasa dan sektor manufaktur sering keluar. Sumber bagian dari bisnis mereka proses untuk lokasi asing seperti India. Jadi, bukannya seseorang operasi sendiri, suatu perusahaan bisa menggunakan fasilitas operasi rekan bisnis '. Perusahaan India BPO adalah sebuah perusahaan berbasis asing yang 'layanan virtual pabrik'. Jadi lokasi bisa sendiri atau seseorang rekan bisnis. Keputusan Lokasi tidak perlu selalu harus berhubungan dengan memiliki operasi.
ALASAN UNTUK GLOBAL / LOKASI ASING
A. Alasan Tangible
Alasan yang nyata untuk menyiapkan fasilitas operasi di luar negeri bisa sebagai berikut:
a. Mencapai pelanggan
 Salah satu alasan yang jelas untuk mencari fasilitas di luar negeri adalah bahwa dari menangkap pangsa pasar yang berkembang di seluruh dunia. Pertumbuhan fenomenal dari PDB India adalah alasan besar untuk perusahaan multinasional untuk memiliki fasilitas operasi mereka di negara kita. Sebuah alasan penting adalah bahwa memberikan pelayanan kepada pelanggan segera dan ekonomis yang tergantung-logistik. Oleh karena itu, biaya dan kasus logistik alasan untuk mendirikan manufaktur. Fasilitas luar negeri. Dengan logistik mengatur kegiatan menutup kesenjangan antara produksi barang / jasa dan mencapai ini dimaksudkan barang / jasa kepada pelanggan sesuai keinginannya. Mencapai pelanggan sehingga tujuan utama. Keuntungan dan biaya berwujud dan tidak berwujud tergantung pada Perusahaan menentukan bagi dirinya sendiri seperti apa yang 'mencapai' berarti. Biaya nyata bisa menjadi biaya logistik yang terkait; biaya berwujud mungkin risiko operasi adalah sebuah negara asing. Itu Keuntungan nyata adalah keuntungan langsung; keuntungan tidak berwujud adalah hasil dari apa yang perusahaan mendefinisikan konsep luas dan pelanggan untuk dirinya sendiri.
Alasan berwujud lainnya bisa sebagai berikut:
(a) negara tuan rumah mungkin menawarkan keuntungan pajak yang cukup besar dibandingkan dengan negara asal.
(b) Biaya produksi dan menjalankan operasi mungkin substansial kurang dalam negara asing. Hal ini mungkin karena biaya tenaga kerja lebih rendah, biaya bahan baku yang lebih rendah, lebih baik ketersediaan input seperti bahan, energi, air, bijih, logam, personil kunci dll
(c) Perusahaan dapat mengatasi hambatan tarif dengan mendirikan pabrik di negara asing daripada mengekspor barang ke negara itu.
(d) Perusahaan bisa berburu modal manusia di berbagai negara dengan memiliki operasi di negara-negara. Dengan demikian, perusahaan dapat mengumpulkan yang terbaik dari orang-orang dari seluruh dunia.
(e) lokasi Asing di samping lokasi dalam negeri akan menurunkan risiko pasar bagi perusahaan. Jika salah satu pasar berjalan lambat yang lain dapat melakukan dengan baik, sehingga menurunkan risiko secara keseluruhan.
B. Intagible reason
Alasan tidak berwujud untuk mempertimbangkan mendirikan fasilitas operasi di luar negeri bisa sebagai berikut:
1. Nasabah terkait Alasan
(A) Dengan fasilitas operasi di luar negeri, pelanggan perusahaan mungkin merasa mengamankan bahwa perusahaan lebih mudah diakses. Aksesibilitas adalah 'kualitas pelayanan' penting penentu.
(B) Perusahaan mungkin dapat memberikan tangguh pribadi.
(C) Perusahaan dapat berinteraksi lebih dekat dengan pelanggan dan dengan demikian dapat memahami kebutuhan mereka yang lebih baik.
(D) Hal ini juga dapat menemukan pelanggan potensial lainnya di lokasi asing.

2. Organisasi-Learning terkait Alasan
(A) Perusahaan dapat belajar teknologi canggih. Sebagai contoh, adalah mungkin bahwa mutakhir teknologi dapat belajar dengan memiliki operasi di sebuah teknologi yang lebih maju negara. Perusahaan dapat belajar dari lanjutan penelitian laboratorium / universitas dalam negara. Pembelajaran tersebut dapat membantu seluruh lini produk perusahaan.
(B) Perusahaan dapat belajar dari para pelanggan di luar negeri. Sebuah lokasi fisik mungkin ada penting menuju tujuan ini.
(C) Hal ini juga bisa belajar dari para pesaingnya yang beroperasi di negara itu. Untuk alasan ini, mungkin harus hadir secara fisik di mana tindakan.
(D) Perusahaan juga belajar dari pemasok luar negeri. Jika perusahaan memiliki manufaktur tanaman di sana, itu akan memiliki interaksi yang intensif dengan pemasok di negara itu dari yang mungkin ada banyak belajar dalam hal teknologi modern dan sesuai, metode manajemen modern, dan tren baru dalam bisnis di seluruh dunia.
3. Alasan Strategis Lainnya
(A) Perusahaan dengan secara fisik hadir di negara tuan rumah mungkin mendapatkan beberapa 'anak lokal' jenis keuntungan psikologis. Perusahaan tidak lebih sebuah perusahaan asing hanya mengirimkan produknya melintasi perbatasan internasional. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam lobi dengan pemerintah negara itu dan dengan asosiasi usaha di negara.
(B) Perusahaan dapat menghindari 'risiko politik' dengan memiliki operasi di beberapa negara.
(C) Dengan berada di negara asing, perusahaan dapat membangun sumber alternatif persediaan. Itu perusahaan bisa, dengan demikian, mengurangi risiko pasokan.

4.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENEMPATAN LOKASI PABRIK
Lokasi fasilitas adalah proses penentuan situs geografis untuk operasi perusahaan. Manajer baik jasa dan manufaktur organisasi harus mempertimbangkan banyak faktor ketika menilai keinginan situs tertentu, termasuk kedekatan dengan pelanggan dan pemasok, biaya tenaga kerja, dan biaya transportasi.
Kondisi lokasi sangat kompleks dan masing-masing terdiri dari Karakteristik yang berbeda dari yang nyata (Yaitu Tarif angkutan, biaya produksi) dan non-nyata (yaitu kehandalan, keamanan Frekuensi, kualitas) alam. Kondisi lokasi yang sulit untuk diukur. Faktor berdasarkan biaya yang nyata seperti upah dan biaya produk dapat diukur dengan tepat apa yang membuat lokasi yang lebih baik untuk membandingkan. Di tangan non-nyata fitur lainnya, yang mengacu pada karakteristik seperti keandalan, ketersediaan dan keamanan, hanya bisa diukur sepanjang skala ordinal atau bahkan nominal. Non-nyata fitur seperti persentase karyawan yang serikat pekerja dapat diukur juga. Untuk jumlah up ini fitur non-nyata sangat penting untuk keputusan lokasi bisnis.
Sangat tepat untuk membagi faktor yang mempengaruhi lokasi pabrik atau lokasi fasilitas atas dasar sifat organisasi sebagai:
1. Faktor lokasional Umum, yang meliputi faktor-faktor terkendali dan tidak terkendali untuk semua jenis organisasi.
2. Faktor lokasi khusus khusus diperlukan untuk manufaktur dan jasa organisasi.
Faktor lokasi dapat dibagi lagi menjadi dua kategori:
Faktor dominan yang berasal dari prioritas kompetitif (biaya, mutu, waktu, dan
fleksibilitas) dan memiliki dampak yang sangat kuat pada penjualan atau biaya. Faktor sekunder juga adalah penting, namun manajemen dapat mengecilkan atau bahkan mengabaikan beberapa dari mereka jika faktor-faktor lain yang lebih penting.
4.3.1 Faktor Locational Umum
Berikut ini adalah faktor-faktor umum yang diperlukan untuk lokasi pabrik dalam kasus semua jenis organisasi.
No.
Faktor Terkendali
Faktor tidak terkendali
1
Dekat dengan pasar
Kebijakan  Pemerintah
2
Pasokan bahan
Kondisi Iklim
3
Fasilitas Transportasi Ketersediaan Infrastruktur
industri dan jasa pendukung Masyarakat
4
Tenaga Kerja dan Upah
Sikap kerja
5
Ekonomi Eksternal
Infrastruktur Masyarakat.
6
Modal.


Faktor-faktor terkendali
1.      Dekat dengan pasar

         Perusahaan menempatkan diri dekat dengan bahan mentah dan pemasok disebabkan oleh
(1) barang-barang yang mudah busuk, misalnya buah-buahan dalam kaleng, roti, susu, sayur-sayuran, makanan laut beku,
(2) biaya transportasi, atau
(3) jumlah produk sangat banyak.
Kedekatan dengan pasar menjamin pasokan yang konsisten barang kepada pelangga dan mengurangi biaya transportasi.
2.      Pasokan bahan baku
 Sangat penting bagi organisasi untuk mendapatkan bahan baku yang tepat kualitas dan waktu untuk memiliki produksi terganggu. Faktor ini menjadi sangat penting jika bahan yang tahan lama dan biaya transportasi sangat tinggi. Pedoman umum yang disarankan oleh Yaseen tentang efek bahan baku di lokasi pabrik adalah:
• Ketika bahan baku tunggal digunakan tanpa kehilangan berat badan, menemukan pabrik di mentah sumber bahan, di pasar atau di setiap titik di antaranya.
• Bila berat badan kehilangan bahan baku dituntut, cari tanaman di bahan baku
sumber.
• Ketika bahan baku tersedia secara universal, menemukan dekat dengan wilayah pasar.
• Jika bahan baku yang diolah dari berbagai lokasi, tanaman mungkin terletak sehingga dapat meminimalkan biaya transportasi total. Kedekatan dengan bahan baku penting dalam kasus industri seperti gula, semen, rami dan tekstil katun.
3.Fasilitas Transportasi
Fasilitas transportasi menjamin pasokan tepat waktu bahan baku untuk perusahaan dan barang jadi ke pelanggan. Fasilitas transportasi merupakan prasyarat untuk  lokasi pabrik. Ada lima mode dasar fisik transportasi, udara, jalan, kereta api, air dan pipa. Barang yang terutama ditujukan untuk ekspor menuntut lokasi dekat dengan pelabuhan atau bandara besar. Pilihan metode transportasi dan karenanya lokasi akan tergantung pada relatif biaya, kenyamanan, dan kesesuaian. Dengan demikian biaya transportasi untuk nilai tambah adalah salah satu kriteria untuk lokasi pabrik Ketersediaan Infrastruktur
4. Fasilitas infrastruktur dasar seperti listrik, air dan pembuangan limbah, dll, menjadi faktor penting dalam menentukan lokasi. Beberapa jenis industri yang haus kekuasaan misalnya, aluminium dan baja dan mereka harus berada dekat dengan
pembangkit listrik atau lokasi di mana catu daya tak terputus terjamin sepanjang tahun. Itu non-ketersediaan listrik dapat menjadi masalah kelangsungan hidup bagi industri tersebut. Proses industri seperti kertas, kimia, semen, dll, membutuhkan terus menerus. Pasokan air dalam jumlah besar dan baik kualitas, dan mineral kadar air menjadi faktor penting. Sebuah fasilitas pembuangan limbah untuk industri proses merupakan faktor penting, yang mempengaruhi lokasi pabrik.
5. Tenaga Kerja dan upah
 Di manapun lokasi perusahaan, harus mempunyai tenaga kerja, karena itu cukup tersedianya tenaga kerja merupakan hal yang mendasar. Disamping itu, penarikan tenaga kerja kuantitas dan jarak, tingkat upah yang berlaku, serta persaingan antar perusahaan dalam memperebutkan tenaga kerja yang berkualitas tinggi juga perlu diperhatikan perusahaan. Tetapi yang benar-benar menarik bagi manajemen adalah kombinasi diantara produktivitas dan tingkat upah tenaga kerja.
6. Ekonomi Eksternal Skala
Ekonomi eksternal skala dapat digambarkan sebagai urbanisasi dan ekonomi locational skala. Hal ini mengacu pada keuntungan dari sebuah perusahaan dengan menetapkan operasi di sebuah kota besar sedangkan yang kedua mengacu pada "menetap" di antara lainnya perusahaan Industri terkait. Dalam kasus ekonomi urbanisasi, perusahaan berasal dari lokasi di kota-kota besar bukan di yang lebih kecil dalam pencarian memiliki akses ke kolam besar tenaga kerja, fasilitas transportasi, dan juga untuk meningkatkan pasar mereka untuk menjual produk mereka dan memiliki akses ke berbagai jauh lebih luas dari layanan bisnis.
Lokasi skala ekonomi di sektor manufaktur telah berevolusi dari waktu ke waktu dan memiliki terutama meningkatnya persaingan karena fasilitas produksi dan biaya produksi yang lebih rendah sebagai hasilnya transportasi yang lebih rendah dan biaya logistik. Hal ini menyebabkan kabupaten manufaktur di mana banyak perusahaan dari industri terkait berada kurang lebih di daerah yang sama. Perusahaan sebagai besar telah menyadari bahwa persediaan dan gudang telah menjadi faktor biaya yang besar, mereka telah mencoba mengurangi biaya persediaan dengan meluncurkan "Just in Time" sistem produksi (yang disebut Kanban System). Sistem produksi yang efisien tinggi adalah salah satu faktor utama dalam industri mobil Jepang karena begitu sukses. Hanya dalam waktu memastikan untuk mendapatkan suku cadang dari pemasok hanya dalam beberapa jam setelah memesan. Untuk memenuhi kriteria ini perusahaan telah ditempatkan di daerah yang sama meningkatkan pasar dan layanan mereka untuk perusahaan besar.

7. Modal
Dengan melihat modal sebagai kondisi lokasi, penting untuk membedakan fisiologi modal tetap pada bangunan dan peralatan dari modal. Biaya modal tetap sebagai bangunan dan biaya konstruksi bervariasi dari daerah ke daerah. Tapi di sisi lain bangunan dapat juga disewa dan tanaman yang ada dapat diperluas. Modal sangat mobile dan tidak tidak terlalu banyak mempengaruhi keputusan. Sebagai contoh, Perusahaan Multinasional besar seperti Coca- Cola beroperasi di banyak negara yang berbeda dan dapat meningkatkan modal di mana suku bunga terendah dan kondisi yang paling cocok. Modal menjadi faktor utama ketika datang untuk modal ventura. Dalam hal muda, cepat tumbuh (atau tidak) perusahaan teknologi tinggi yang bersangkutan yang biasanya memiliki aset tetap tidak banyak. Ini perusahaan sangat membutuhkan akses ke modal finansial dan juga karyawan berpendidikan terampil.
Faktor tak terkendali
8. Kebijakan pemerintah
Kebijakan-kebijakan pemerintah negara bagian dan lokal badan tentang undang-undang ketenagakerjaan, kode bangunan, keselamatan, dll, merupakan faktor yang menuntut perhatian. Dalam rangka untuk memiliki pertumbuhan regional yang seimbang industri, baik pemerintah pusat dan negara di negara kita menawarkan paket insentif kepada pengusaha di lokasi tertentu. Itu paket insentif dapat berupa pembebasan dari pajak dan cukai brankas untuk jangka waktu tertentu, pinjaman lunak dari lembaga keuangan, subsidi biaya listrik dan investasi subsidi. Beberapa insentif ini dapat menggoda untuk mencari tanaman untuk memanfaatkan fasilitas ini ditawarkan.

9. Kondisi iklim: Geologi daerah perlu dipertimbangkan bersama-sama dengan
kondisi iklim (kelembaban, suhu). Iklim sangat mempengaruhi efisiensi manusia dan tingkah laku. Beberapa industri memerlukan kondisi iklim yang spesifik misalnya, pabrik tekstil akan membutuhkan kelembaban.
10. Mendukung industri dan jasa: Sekarang sehari organisasi manufaktur akan
tidak membuat semua komponen dan suku cadang dengan sendirinya dan subkontrak pekerjaan kepada vendor. Jadi, sumber suplai komponen akan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi Lokasi. Berbagai layanan seperti komunikasi, perbankan layanan jasa konsultasi profesional dan fasilitas layanan sipil lainnya akan memainkan peran penting dalam pemilihan lokasi
11. Masyarakat dan sikap kerja: sikap masyarakat terhadap pekerjaan mereka dan menuju calon industri dapat membuat atau merusak industri. Sikap masyarakat terhadap pendukung kegiatan serikat pekerja adalah kriteria penting. Lokasi fasilitas di lokasi tertentu yang tidak diinginkan meskipun semua faktor yang mendukung karena sikap kerja terhadap manajemen, yang membawa sangat sering pemogokan dan penutupan perusahaan. Infrastruktur
12. Masyarakat dan kemudahan: Semua aktivitas manufaktur memerlukan akses
untuk infrastruktur masyarakat, overhead capital terutama ekonomi, seperti jalan, kereta api, fasilitas pelabuhan, saluran listrik dan fasilitas layanan dan modal sosial di atas kepala seperti sekolah, universitas dan rumah sakit. Faktor-faktor ini juga perlu dipertimbangkan oleh keputusan lokasi sebagai infrastruktur harga sangat mahal untuk membangun dan untuk sebagian besar kegiatan manufaktur stok yang ada infrastruktur memberikan pembatasan fisik pada kemungkinan lokasi.
4.3.2 Faktor Locational khusus untuk Organisasi Manufaktur
FAKTOR DOMINAN
Faktor-faktor yang mendominasi keputusan lokasi pabrik baru dapat secara luas diklasifikasikan dalam enam kelompok. Mereka terdaftar dalam urutan kepentingan mereka sebagai berikut.

1. Iklim kerja Favourable
2. Dekat dengan pasar
3. Kualitas hidup
4. Dekat dengan pemasok dan sumber daya
5. Utilitas, pajak, dan biaya real estate

1. Iklim Kerja yang Favorit
Iklim kerja yang menguntungkan mungkin yang paling penting faktor dalam keputusan lokasi bagi perusahaan padat karya dalam industri seperti tekstil furnitur dan elektronik konsumen. Iklim Buruh termasuk tingkat upah, persyaratan pelatihan sikap terhadap kerja, produktivitas pekerja dan kekuatan serikat. Banyak eksekutif menganggap serikat lemah atau rendah probabilitas serikat pengorganisasian upaya sebagai keuntungan yang berbeda.
2. Dekat dengan pasar
Setelah menentukan di mana permintaan terhadap barang dan jasa terbesar, manajemen harus memilih lokasi untuk fasilitas yang akan memasok permintaan itu. Menemukan dekat pasar sangat penting pada saat barang akhir yang besar atau berat dan outbound tingkat transportasi tinggi. Sebagai contoh, produsen produk seperti pipa plastik dan logam berat semua menekankan kedekatan dengan pasar mereka.
3.      Kualitas hidup
Sekolah yang baik, fasilitas rekreasi, acara budaya, dan menarik
gaya hidup berkontribusi terhadap kualitas hidup. Faktor ini relatif tidak penting sendiri, tetapi bisa membuat perbedaan dalam keputusan lokasi.
4.      Dekat dengan pemasok dan sumber
Di banyak perusahaan, tanaman bagian pasokan lainnya Fasilitas atau bergantung pada fasilitas lain untuk manajemen dan staf pendukung. Ini memerlukan sering koordinasi dan komunikasi, yang dapat menjadi lebih sulit karena jarak meningkat.
5.      Utilitas, pajak, dan biaya real estate
            Faktor penting lain yang mungkin muncul
termasuk biaya utilitas (telepon, energi, dan air), pajak daerah dan negara, insentif pendanaan yang ditawarkan oleh pemerintah daerah atau negara, biaya relokasi, dan biaya tanah.
FAKTOR SEKUNDER
Ada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan, termasuk ruang untuk ekspansi, konstruksi biaya, akses ke beberapa moda transportasi, biaya menyeret orang dan bahan antara tanaman, persaingan dari perusahaan lain untuk tenaga kerja, sikap masyarakat, dan banyak lain. Untuk operasi global, perusahaan yang menekankan keterampilan karyawan lokal dan pendidikan dan infrastruktur lokal.
4.3.3 Faktor Locational khusus untuk Service Organisation
FAKTOR DOMINAN
Faktor-faktor yang dipertimbangkan untuk produsen juga diterapkan pada penyedia layanan, dengan salah satu yang penting Selain - dampak lokasi penjualan dan kepuasan pelanggan. Pelanggan biasanya melihat tentang seberapa dekat fasilitas layanan, terutama jika proses ini membutuhkan pelanggan yang cukup kontak.
PROXIMITY NASABAH
Lokasi merupakan faktor kunci dalam menentukan bagaimana mudah pelanggan dapat melakukan bisnis dengan sebuah perusahaan. Sebagai contoh, beberapa orang ingin pergi untuk jarak jauh terletak binatu atau supermarket jika lain yang lebih nyaman. Dengan demikian pengaruh lokasi terhadap pendapatan cenderung menjadi faktor dominan.
BIAYA TRANSPORTASI DAN PROXIMITY KE PASAR
Untuk pergudangan dan distribusi operasi, biaya transportasi dan kedekatan dengan pasar yang sangat penting. Dengan gudang terdekat, banyak perusahaan dapat terus persediaan lebih dekat dengan pelanggan, sehingga mengurangi waktu pengiriman dan mempromosikan penjualan.
LOKASI PESAING
Satu komplikasi dalam memperkirakan potensi penjualan di lokasi yang berbeda adalah dampak dari pesaing. Manajemen tidak hanya harus mempertimbangkan lokasi saat pesaing, tetapi juga mencoba untuk mengantisipasi reaksi mereka terhadap perusahaan lokasi baru. Daerah Menghindari mana pesaing sudah baik didirikan sering membayar. Namun, di beberapa industri, seperti showroom penjualan mobil baru dan cepat- rantai makanan, lokasi dekat pesaing sebenarnya menguntungkan. Strateginya adalah untuk membuat massa kritis, dimana beberapa perusahaan bersaing berkumpul di satu lokasi menarik lebih banyak pelanggan dari jumlah yang akan berbelanja di toko-toko yang sama di lokasi yang tersebar. Menyadari hal ini Akibatnya, beberapa perusahaan menggunakan tindak -the strategi pemimpin ketika memilih situs baru.
FAKTOR SEKUNDER
Pengecer juga harus memperhatikan tingkat aktivitas ritel, kepadatan hunian, arus lalu lintas, dan situs jarak pandang. Aktivitas ritel di daerah ini penting, karena pembeli sering memutuskan pada dorongan untuk pergi belanja atau makan di restoran. Arus lalu lintas dan visibilitas penting karena bisnis pelanggan tiba di mobil. Visibilitas melibatkan jarak dari jalan dan ukuran bangunan di dekatnya dan tanda-tanda. Kepadatan hunian yang tinggi memastikan waktu malam dan akhir pekan bisnis ketika populasi di daerah sesuai dengan prioritas perusahaan yang kompetitif dan segmen pasar sasaran.
4.4 TEORI LOKASI TEORI ALFRED WEBER'S DARI LOKASI INDUSTRI

      Alfred Weber (1868-1958), dengan penerbitan Teori Lokasi Industri pada tahun 1909, menempatkan sebagainya yang pertama mengembangkan teori umum lokasi industri. Modelnya memperhitungkan beberapa Faktor spasial untuk menemukan lokasi yang optimal dan biaya minimal untuk pabrik. Titik untuk mencari industri yang meminimalkan biaya transportasi dan tenaga kerja membutuhkan analisis tiga faktor:

1. Titik transportasi yang optimal berdasarkan biaya jarak ke 'materi index'-rasio bobot produk antara (bahan baku) untuk produk jadi.

2. Distorsi tenaga kerja, di mana sumber-sumber yang lebih menguntungkan dari biaya yang lebih rendah dari tenaga kerja mungkin membenarkan jarak transportasi yang lebih besar.

3. Aglomerasi dan degglomerating.

                  Aglomerasi atau konsentrasi perusahaan di lokal terjadi ketika ada cukup permintaan untuk layanan dukungan bagi perusahaan dan tenaga kerja, termasuk investasi baru di sekolah dan rumah sakit. Perusahaan juga mendukung, seperti fasilitas yang membangun dan mesin layanan dan jasa keuangan, lebih memilih kontak yang lebih dekat dengan pelanggan mereka. Degglommeration terjadi ketika perusahaan dan jasa meninggalkan karena lebih konsentrasi industri atau jenis yang salah dari industri, atau kekurangan tenaga kerja, modal, tanah terjangkau, dll Weber juga memeriksa faktor yang menyebabkan diversifikasi industri di horisontal hubungan antara proses di dalam pabrik. Masalah lokasi industri semakin relevan dengan pasar global saat ini dan transparan perusahaan nasional. Fokus hanya pada mekanisme model Weberian bisa membenarkan
jarak transportasi yang lebih besar untuk tenaga kerja murah dan bahan baku asri. Ketika sumber daya kelelahan atau pekerja pemberontakan, industri pindah ke berbagai negara.

4,5 MODEL LOKASI
      Berbagai model yang tersedia yang membantu untuk mengidentifikasi lokasi yang ideal. Beberapa model yang populer adalah:
1. Metode Pemeringkatan Faktor
2. Analisis Titik Impas Lokasi ( Break Even Analysis )
3. Model Transportasi
4. Metode Pusat Gravitasi
5. Analisis Biaya

a.      Metode Pemeringkatan Faktor               
               Terdapat banyak faktor, kualitatif maupun kuantitatif, yang harus dipertimbangkan dalam memilih suatu lokasi. Beberapa dari faktor-faktor ini lebih penting dari yang lain, sehingga manajer dapat menggunakan bobot untuk membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih objektif. Metode pemeringkatan faktor sering digunakan karena mencakup variasi faktor yang sangat luas, mulai dari pendidikan, rekreasi sampai keahlian tenaga kerja. Metode pemeringkatan-faktor mempunyai enam tahap:
a) Mengembangkan daftar faktor-faktor terkait
b) Menetapkan bobot pada setiap faktor untuk mencerminkan seberapa jauh faktor itu penting bagi pencapaian tujuan perusahaan.
c) Mengembangkan suatu skala untuk setiap faktor (misalnya, 1 sampai 10 atau 1 sampai 100 point).
d) Meminta manajer menentukan skor setiap lokasi untuk setiap faktor, dengan menggunakan skala yang telah dikembangkan pada tahap 3.
e) Mengalikan skor itu dengan bobot dari setiap faktor, dan menentukan jumlah total untuk setiap lokasi.
f) Membuat rekomendasi yang didasarkan pada skor laba maksimal, dengan juga mempertimbangkan hasil dari pendekatan kuantitatif.
               Jika sebuah keputusan bersifat sensitive terhadap perubahan-perubahan kecil, maka analisi lebih lanjut mengenai pembobotan atau penilaiannya mungkin perlu dilakukan sebagai alternative lain, manajemen dapat menyimpulkan factor tidak nyata bukan merupakan criteria yang tepat sebagai dasar pengambilan keputusan lokasi. Oleh karena itu, manajer menempatkan bobot utama pada aspek keputusan yang lebih kuantitatif.
b.      Analisis Titik Impas Lokasi
               Merupakan penggunaan analisis biaya-volume produksi untuk analisis titik untuk membuat suatu perbandingan ekonomis terhadap alternatif-alternatif lokasi. Dengan mengidentifikasi biaya variabel dan biaya tetap serta membuat grafik kedua biaya ini untuk setiap lokasi, kita dapat menentukan alternatif mana yang biayanya paling rendah. Analisis titik-impas lokasi dapat dilakukan secara matematik atau secara grafik. Pendekatan grafiknya mempunyai keuntungan dengan memberikan kisaran jumlah setiap lokasi dapat dipilih. Tiga tahap dalam analisis titik-impas adalah:
a) Tentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap lokasi.
b) Plot biaya untuk setiap lokasi, dengan biaya pada garis vertikal dan volume produksi tahunan pada garis horisontal di grafik itu.
c) Pilih lokasi yang biaya totalnya paling rendah, untuk setiap volume produksi yang diinginkan.






c.       Metode Pusat Gravitasi

Merupakan teknik matematis dalam menemukan lokasi pusat distribusi yang akan meminimisasi biaya distribusi. Dalam menemukan lokasi yang terbaik untuk menjadi pusat distribusi, metode ini memperhitungkan lokasi pasar, volume barang yang dikirim ke pasar itu, dan biaya pengangkutan.
Karena volume kendaraan kontainer yang dipindahkan setiap bulannya mempengaruhi biaya, jarak bukan menjadi satusatunya kriteria utama. Metode pusat gravitasi mengasumsikan bahwa biaya secara langsung bersifat proporsional dengan jarak dan banyaknya barang yang diangkut.
Lokasi yang ideal adalah lokasi yang membuat jarak tertimbang antara gudang dan outlet pengecernya menjadi minimal, jarak ini diberi bobot sesuai dengan banyaknya kontainer yang diangkut. Langkah pertama dalam metode pusat gravitasi adalah menempatkan lokasi pada suatu system koordinat. Titik asal system koordinat dan skala yang digunakan bersifat beruba-ubah selama jarak relative (antarlokasi) dinyatakan secara tepat. hal ini mudah dilakukan dengan menempatkan titik-titik pada peta biasa. Pusat gravitasi dapat ditentukan menggunakan persamaan sebagai berikut: dimana: dix= koordinat x lokasi i,
diy= koordinat y lokasi i,
Qi = kuantitas barang yang dipindahkan ke atau dari lokasi i
Perhatikan bahwa Persamaan 1 dan 2 mengandung istilah Qi yang merupakan kuantitas barang pasokan yang dipindahkan ke atau dari lokasi i. Karena jumlah kontainer yang dikirim setiap bulan memengaruhi biaya, jarak tidak dapat dijadikan satu-satunya kriteria utama. Metode pusat gravitasi mengansumsikan biaya secara langsung berimbang pada jarak dan jumlah yang dikirim. Lokasi yang ideal adalah lokasi yang meminimalkan jarak berbobot antara gudang dan toko ecerannya, dimana pembobotan jarak dilakukan sesuai dengan jumlah kontainer yang dikirim.

d.      Model Transportasi

Tujuan dari model transportasi adalah untuk menetapkan pola pengiriman terbaik dari beberapa titik penawaran (pasokan/sumber) ke beberapa titik permintaan (tujuan) agar dapat meminimalkan produksi total dan biaya transportasi. Setiap perusahaan dengan jaringan titik penawaran-permintaan menghadapi masalah yang sama. Sebagai contoh, jaringan pasokan/penawaran Volkswagen yang kompleks. VW Meksiko mengirimkan hasil rakitan ke Brasil, sementara VW Meksiko sendiri menerima suku cadang dan hasil rakitan dari kantor pusatnya di Jerman.

Walapun teknik pemrograman linier dapat digunakan untuk menyelesaikan jenis masalah ini, telah dikembangkan algoritma bertujuan khusus yang lebih efisien untuk aplikasi transportasi. Model Transportasi memberikan solusi awal yang pantas, kemudian perbaikan bertahap dilakukan hingga solusi optimal dicapai.

e.       Analisis Biaya
Konsep biaya tetap dan biaya variabel dapat membantu dalam penentuan lokasi. Kombinasi biaya tetap dan biaya variabel bagi lokasi yang berbeda-beda dapat menciptakan persamaan biaya yang menunjukkan hubungan antara biaya danvolume produksi, yang berlaku bagi masing-masing lokasi.


Lokasi Ekonomi
               Lokasi yang ideal adalah salah satu yang menghasilkan biaya produksi terendah dan biaya distribusi paling per unit. Biaya ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti yang dibahas sebelumnya. Berbagai biaya yang memutuskan ekonomi lokasional adalah dari tanah, bangunan, peralatan, tenaga kerja, material, dll Faktor-faktor lain seperti sikap masyarakat, fasilitas masyarakat dan fasilitas perumahan juga akan mempengaruhi pemilihan lokasi terbaik. Analisis ekonomi dilakukan untuk memutuskan untuk yang mencari lokasi terbaik. Ilustrasi berikut akan menjelaskan metode evaluasi seleksi tata letak yang terbaik.
ILUSTRASI 6: Dari data berikut pilih lokasi yang paling menguntungkan untukn pengaturan pabrik untuk membuat radio transistor.










TATA LETAK PABRIK
Layout merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah
operasi dalam jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena
tata   letak   menentukan   daya   saing   perusahaan   dalam   segi   kapasitas,   proses,
fleksibilitas, dan biaya, serta kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra
perusahaan.  Tata  letak  yang  efektif  dapat  membantu  organisasi  mencapai  suatu
strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau respon cepat. Tujuan strategi
tata  letak  adalah  untuk  membangun  tata  letak  yang  ekonomis  yang  memenuhi
kebutuhan persaingan perusahaan 
Jadi secara harfiah dapat diartikan  “Tata  letak  pabrik  adalah  pengorganisasian
fasilitas fisik perusahaan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan peralatan, bahan,
orang, dan energi”


SASARAN/ OBJEK DARI TATA LETAK PABRIK
1.     Mengefektifkan alur material yang ada di pabrik
2.     Memfasilitasi proses manufaktur
3.     Mengurangi resiko invenrory in-process
4.     Meminimalisir pemindahan material dan biaya
5.     Mengefektifkan penggunaan tenaga kerja, peralatan, dan ruang
6.     Mengefektifkan volume ruangan
7.     Operasi manufaktur dan perencanaan yang flexible
8.     Memberikan kenyamanan, keselamatan dan kepuasan karyawan
9.     Meminimalisir investasi dalam peralatan
10.                        Mempercepat waktu produksi





PRINSIP-PRINSIP TATA LETAK PABRIK

1.      Prinsip integrasi
Prinsip ini menyatakan bahwa tata letak pabrik merupakan integrasi secara total
dari seluruh elemen produksi yang ada menjadi satu unit operasi yang besar.

2.      Prinsip Jarak Perpindahan Bahan yang Paling Minimal
Hampir  setiap  proses  yang  terjadi  dalam  suatu  industri  mencakup  beberapa
gerakan perpindahan dari material,  yang mana kita tidak bisa menghindarinya
secara keseluruhan. Dalam proses pemindahan bahan dari satu operasi ke operasi
yang  lain,  waktu  dapat  dihemat  dengan  cara  mengurangi  jarak  perpindahan
tersebut.  Hal  ini  bisa  dilaksanakan  dengan  cara  mencoba  menerapkan  operasi
yang sebelumnya.

3.      Prinsip Pemanfaatan Ruangan
Pada  dasarnya  tata  letak  adalah  suatu  pengaturan  ruangan  yaitu  pengaturan
ruangan  yang  akan  dipakai  oleh  manusia,  bahan  baku,  mesin  dan  peralatan
penunjang proses produksi lainnya. Mereka ini memiliki dimensi tiga yaitu aspek
volume (cubic space) dan tidak hanya sekedar aspek luas (floore space). Dengan
demikian dalam merencanakan tata letak kita juga seharusnya mempertimbangkan faktor dimensi ruangan ini. Disamping itu gerakan-gerakan
dari orang, bahan, atau mesin juga terjadi dalam salah satu arah dari tiga sumbu
yaitu sumbu x, sumbu y atau sumbu z.

4.      Prinsip Alur dari Suatu Proses Kerja
Prinsip ini merupakan kelengkapan dari jarak perpindahan bahan yang seminimal
mungkin yang telah disebutkan pada butir (b) tersebut di atas. Dengan prinsip ini
diusahan  untuk  menghindari  adanya  gerakan  balik  (back-tracking),  gerakan
memotong  (cross-movement),  kemacetan  (congestion)  dan  sedapat  mungkin
material  bergerak  terus  tanpa ada  interupsi.  Perlu  diingat  bahwa aliran  proses
yang baik tidaklah berarti harus selalu dalam lintasan garis lurus. Banyak layout
pabrik  yang  baik  menggunakan  bentuk  aliran  bahan  secara  zig-zag  ataupun
melingkar. Ide dasar dari prinsip aliran kerja ini adalah aliran konstan dengan
minimum interupsi, kesimpang-siuran, dan kemacetan.

5.      Prinsip Fleksibilitas Maksimal
Prinsip  ini  sangat  berarti  dalam  abad  dimana  riset  ilmiah,  komunikasi,  dan
transportasi bergerak dengan cepat yang mana hal ini akan mengakibatkan dunia
industri harus ikut berpacu untuk mengimbanginya.Kondisi tersebut menyebabkan beberapa perubahan terjadi pada desain produk, peralatan produksi,
waktu pengiriman barang dan sebagainya yang akhirnya juga membawa akibat ke
arah pengaturan kembali layout yang ada. Untuk ini kondisi ekonomi akan bisa
dicapai   bila   tata   letak   yang   direncanakan   cukup   fleksibel   utuk   diadakan
penyesuaian/pengaturan kembali (relayout) dan/atau suatu layout yang baru dapat
dibuat dengan cepat dan murah.

6.      Prinsip Keselamatan, Keamanan dan Kepuasan
Kepuasan kerja bagi seseorang adalah sangat besar artinya. Hal ini bisa dikaitkan
sebagai dasar utama untuk mencapai tujuan. Dengan membuat suasana kerja yang
menyenangkan dan memuskan, maka secara otomatis akan banyak keuntungan
yang diperoleh. Paling tidak hal ini akan memberikan moral kerja yang lebih baik
dan mengurangi ongkos produksi. Selanjutnya masalah keselamatan kerja adalah
juga merupakan faktor utama yang harus diperhatikan dalam perencanaan tata
letak  pabrik.  Suatu  layout  tidak  dapat  dikatakan  baik  apabila  akhirnya  justru
membahayakan keselamatan orang yang bekerja didalamnya.

7.      Prinsip Pemindahan Material yang Minimal
Layout yang baik merupakan salah satu cara untuk mengurangi perpindahan
            material menjadi paling minimal.



KLASIFIKASI TATA LETAK PABRIK

1.     Process Layout
2.     Product Layout
3.     Combination Layout
4.     Fixed Position Layout
5.     Group Layout


PROCESS LAYOUT (Layout Fungsional)

Layout fungsional ini disebut juga dengan Process LayoutArtinya adalah
pengaturan  tata  letak  fasilitas  produksi  di  dalam  pabrik  didasarkan  atas  fungsi
bekerjanya setiap mesin atau fasilitas produksi yang ada. Mesin atau fasilitas yang
memiliki kegunaan sama dikelompokkan dan diletakkan pada ruangan atau tempat
yang sama.
Cara  membuat  setiap  barang  selalu  berbeda-beda,  sehingga  meletakkan
mesin-mesinnya tidak berdasarkan urutan pembuatan suatu macam barang. Dalam
layout ini, arus barang selalu berubah-ubah. Hal ini tergantung kepada kebutuhan
mesin apa yang digunakan untuk membuat suatu barang.





Kelebihan :
1.      Fleksible, dapat digunakan untuk membuat berbagai macam barang
2.      Investasi  pada  mesin-mesin  dan  fasilitas  produksi  yang  lain  lebih  murah
daripada layout garis, sebab menggunakan mesin serba guna

Kekurangan :
1.      Biaya produksi setiap barang lebih mahal karena tipe barang yang dikerjakan
selalu  berganti-ganti.  Apabila  barang  yang  dikerjakannya  berganti-ganti,
sering dilakukan setup atau persiapan memulai produksi banyak memerlukan
biaya   setup.   Akibatnya,   biaya   produksi   akan   lebih   mahal   daripada
menggunakan layout garis.
2.      Pekerjaan  perencanaan  dan  pengawasan  produksi  lebih  sering  dilakukan
karena  tipe  barang  yang  dikerjakan  berganti-ganti  dan  urutan  prosesnya
berubah-ubah
3.      Pengangkutan  barang  dalam  pabrik  lebih  sulit  karena  pekerjaan  selalu
berubah-ubah
4.      Tidak terjadi keseimbangan kerja tiap mesin


Product Layout

Layout garis sering juga disebut Product Layout. Artinya pengaturan tata letak
mesin atau fasilitas produksi dalam suatu kelompok yang berdasarkan atas urutan-
urutan proses produksi dalam membuat suatu barang. Barang yang dikerjakan setiap
hari  selalu  sama  dan  arus  barang  yang  dikerjakan  juga  selalu  sama  seolah-olah
menyerupai  harus  lurus  (meskipun  tidak  selalu  garis  lurus)  sehingga  dikatakan
sebagai  layout  produk  karena  pada  zaman  dahulu  setiap  produk  memiliki  layout
tersendiri, yang tidak dapat digunakan untuk mengerjakan produk lain.




Kelebihan :
1.      Biaya produksi lebih murah
2.      Pengawasan lebih mudah
3.      Pengangkutan barang dalam pabrik lebih mudah

Kekurangan:
1.      Apabila terjadi kemacetan pada salah satu mesin, maka akan menyebabkan
kemacetan pada seluruh kegiatan pabrik
2.      Niai   investasi   mahal   karena   mesin   yang   digunakan   banyak   biasanya
menggunakan mesin khusus
3.      Kurang flexible karena satu layout hanya bisa membuat satu macam barang
saja dalam jangka panjang tidak berganti
4.      Untuk  bekerja  secara   efesien  biasanya  volume  produksi  harus  banyak
sehingga   penggunaan   layout   garis   hanya   terbatas   untuk   memproduksi
beberapa macam garis saja.


Combination Layout
Tata letak kombinasi menggabungkan kelebihan dari kedua jenis layout yaitu process layout dan product layout .Tata letak kombinasi dapat diaplikasikan pada perusahaan yang  memproduksi barang dengan berbagai jenis dan ukuran .Di sini mesin tersebut diatur dalam sebuah proses tata letak  proses, tetapi pengelompokan ini kemudian disusun dalam urutan untuk memproduksi berbagai jenis dan ukuran produk .



Fixed Positon Layout
Layout posisi tetap sering juga disebut dengan layout by fixed material atau
fixed  layout.  Pengertian  layout  semacam  ini  adalah  pengaturan  fasilitas  produksi
dalam membuat barang letak barang yang tetap atau tidak dipindah-pindah.
Dalam tata letak posisi tetap, produk yang dikerjakan tetap berada diposisinya
di suatu tempat pengerjaan yang dipilih/ditentukan. Alat-alat dan perlengkapan bahan
serta  para  pekerja,  baik  tenaga  terampil  maupun  tenaga  ahli  dibawa  ke  tempat
pengerjaan produk. Faktor kritis ada tata letak ini ialah penentuan lokasi directie-kit,
ukuran, dan jenis kontruksinya. 


Kebaikan :
1.      Flexsibledapat dikerjakan pada setiap pekerjaan yang berbeda
2.      Dapat diletakan dimana saja sesuai kebutuhan
3.      Tidak memerlukan bangunan pabrik. Apabila ada bangunan biasanya hanya
untuk penyimpanan, kantor atau kegiatan-kegiatan pembantu

Kekurangan :
1.      Tidak ada standar atau pedoman yang jelas untuk melaksanakan layout-nya
2.      Kegiatan pengawasan harus sering dilakukan dan relatif sulit
3.      Biasanya keamanan barang-barang di sekitar tempat pembuatan barang harus
dijaga karena rawan pencurian


Group Layout
Layout  kelompok  atau  group  layout  adalah  suatu  pengaturan  tata  letak
fasilitas suatu pabrik berdasarkan atas kelompok barang yang dikerjakan. Biasanya
pabrik  yang  menggunakan  layout  kelompok  memiliki  produk  yang  bermacam-
macam, tetapi garis besar urutan prosesnya dapat dibagi dalam beberapa kelompok
yang sama. Untuk setiap kelompok dibuatkan layout tersendiri. Misalnya pembuatan
kelompok sepatu harus melalui bagian sol, bagian atas, bagian perakitan dan finishing
atau penyelesaian.

Kelebihan :
1.      Bersifat flexible sehingga dapat menghasilkan berbagai macam barang
2.      Meskipun  barang  yang  dikerjakan  bermacam-macam,  arus  barang  tidak
simpang siur
3.      Meskipun perusahaan mengerjakan berbagai macam produk, biaya produksi
dapat lebih murah dibandingkan dengan layout fungsional

Kekurangan :
1.      Untuk menggunakan layout semacam ini maka kelompok produk harus jelas
2.      Intruksi kerja harus jelas
Memerlukan pengawasan yang cermat


PERENCANAAN TATA LETAK FUNGSIONAL
Didalam tata letak produk  , peralatan atau departemen mendedikasikan diri untuk lini produk tertentu , duplikasi peralatan ini digunakan untuk menghindari backtracking (penarikan kembali) , dan secara langsung perpindahan material dapat terjangkau.
Assembly line adalah proses manufakturing dimana setiap bagian disusun berdasarkan urutan untuk menghasilkan produk jadi yang lebih cepat dari metode manufakturing yang biasa. Dalam metode assembly line pergerakan pekerja diminimalisir sedikit mungkin, komponen-komponen yang akan dipasang biasanya diletakkan di atas konveyor dan berjalan sesuai urutan proses manufakturing produk tersebut.

LINE BALANCING
Line balancing merupakan penyeimbangan penugasan elemen-elemen tugas dari suatu assembly line ke work stations untuk meminimumkan banyaknya work station dan meminimumkan total harga idle time pada semua stasiun untuk tingkat output tertentu, yang dalam penyeimbangan tugas ini, kebutuhan waktu atau unit produk yang dispesifikasikan untuk setiap tugas dan hubungan sekuensial harus dipertimbangkan. Dapat pula dikatakan bahwa line balancing sebagai suatu teknik untuk menentukan product mix yang dapat dijalankan oleh suatu assembly line untuk memberikan fairly consistent flow of work melalui assembly line itu pada tingkat yang direncanakan
Tujuan line balancing adalah untuk memperoleh suatu arus produksi yang lancar dalam rangka memperoleh utilisasi yang tinggi atas fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan melalui penyeimbangan waktu kerja antar work station, dimana setiap elemen tugas dalam suatu kegiatan produk dikelompokkan sedemikian rupa dalam beberapa stasiun kerja yang telah ditentukan sehingga diperoleh keseimbangan waktu kerja yang baik. Permulaan munculnya persoalan line balancing berasal dari ketidak seimbangan lintasan produksi yang berupa adanya work in process pada beberapa workstation.
Langkah-langkah untuk menyeimbangkan Assembly Lines :
1.       Identifikasi elemen kerja yang diperlukan dalam proses produksi beserta pola urutannya dan gambar ke dalam diagram urutan.
2.       Tentukan kecepatan produksi yang harus dilakukan perusahaan agar dapat mencapai target produksi yang ditentukan. Kecepatan produksi ini biasanya disebut sebagai waktu siklus (cycle time) yaitu jumlah waktu maksimum yang diperlukan setiap stasiun kerja untuk mengerjakan setiap item produk agar target produksi yang ditetapkan dapat tercapai. Cycle time dapat dihitung dengan cara membagi waktu yang tersedia dengan jumlah produk yang direncanakan untuk dibuat.




PERENCANAAN LAYOUT PROSES
Persoalan utama yang muncul pada layout proses adalah biaya pemindahan bahan (material handling) yang tinggi, maka perhatian utama pada layout proses adalah bagaimana meminimalkan biaya pemindahan barang.
Secara lebih sederhana, dalam merencanakan dan mendesain layout proses adalah:
1.      Mencari informasi tentang:
a.       Mengukur kebutuhan ruang
b.      Menyesuaikan dengan ruang yang tersedia
c.       Membuat matrik perjalanan produk
2.      Mengembangkan rencana pengeblokan
3.      Mendesain layout proses


      SERVICE LAYOUT
     
            Faktor-faktor utama yang dipertimbangkan untuk penyedia layanan, adalah dampak lokasi penjualan dan kepuasan pelanggan. Pelanggan biasanya melihat tentang seberapa dekat fasilitas layanan, terutama jika proses ini membutuhkan kontak pelanggan yang cukup besar. Oleh karena itu, layanan fasilitas layout harus menyediakan untuk memudahkan masuk ke fasilitas ini dari jalan raya. Daerah terorganisir dengan baik, dan mudah diakses, trotoar dirancang dengan baik dan area parkir adalah beberapa persyaratan tata letak fasilitas pelayanan.
            Tata letak faslitas pelayanan akan dirancang berdasarkan tingkat kontak pelanggan dan layanan yang dibutuhkan oleh pelanggan. Layout layanan ini mengikuti layout konvensional seperti yang diperlukan. Sebagai contoh, untuk bengkel mobil, tata letak produk diadopsi, di mana kegiatan untuk melayani mobil mengikuti urutan operasi terlepas dari jenis mobil. Layanan rumah sakit adalah contoh terbaik untuk adaptasi tata letak proses. Di sini, layanan yang diperlukan untuk pelanggan akan mengikuti jalur independen.

PENYUSUNAN FASILITAS FISIK

Berikut ini adalah fasilitas fisik yang paling penting untuk disusun :
1. Bangunan Pabrik
2. Pencahayaan
3. Kondisi Iklim
4. Ventilasi
5. fasilitas kesejahteraan terkait pekerjaan


1. BANGUNAN PABRIK

            Bangunan pabrik merupakan faktor yang dipertimbangankan paling penting bagi setiap perusahaan industri. Sebuah bangunan pabrik yang modern wajib untuk memberikan perlindungan bagi tenaga kerja, mesin, bahan, produk atau bahkan rahasia perusahaan. Hal ini bermanfaat sebagai bagian dari fasilitas produksi dan sebagai faktor untuk memaksimalkan ekonomi dan efisiensi dalam operasi pabrik. Perusahaan harus memberikan lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan. Bangunan pabrik seperti kulit dan tulang dari tubuh yang hidup untuk suatu organisasi. Ini merupakan alas an mengapa bangunan pabrik merupakan hal yang sangat penting

Faktor-faktor berikut ini dipertimbangkan dalam Bangunan Industri:

  A. Desain bangunan.
  B. Jenis-jenis bangunan.


DESAIN BANGUNAN
Bangunan harus dirancang sehingga memberikan sejumlah fasilitas seperti ruang makan siang, kantin, ruang loker, perpustakaan, pertolongan pertama dan kamar ambulans, penanganan material fasilitas, pemanasan, ventilasi, AC, dan factor lain mengikuti pertimbangan dalam perancangan bangunan pabrik.

1. Fleksibilitas: Fleksibilitas adalah salah satu pertimbangan penting karena bangunan cenderung menjadi usang dan memberikan efisiensi operasional yang lebih besar bahkan ketika proses dan perubahan teknologi. Fleksibilitas diperlukan karena tidak selalu layak dan ekonomis untuk membangun pabrik baru, setiap kali sebuah perusahaan baru diselenggarakan atau tata letak berubah. Dengan pergantian kecil, bangunan harus mampu mengakomodasi berbagai jenis operasi.

2. Produk dan peralatan: Jenis produk yang akan diproduksi, menentukan kolom-jarak, jenis lantai, langit-langit, pemanas dan pendingin udara. Sebuah produk yang bersifat sementara mungkin panggilan untuk bangunan yang lebih murah dan itu akan menjadi produk yang lebih
bersifat permanen. Demikian pula, produk berat menuntut sebuah bangunan yang jauh lebih berbeda dari produk yang ringan.

3. Kemungkinan memperluas: Pertumbuhan dan ekspansi adalah hal yang alami untuk setiap perusahaan manufaktur. Hal itu merupakan indikator dari kemakmuran bisnis. Faktor-faktor berikut harus diperhatikan jika ekspansi akan dilakukan :

(i) Luas lahan yang akan diakuisisi harus cukup besar untuk menyediakan kebutuhan ekspansi masa depan perusahaan dan mengakomodasi kebutuhan saat ini.
(ii) Desain bangunan harus dalam bentuk persegi panjang. Bentuk persegi panjang memfasilitasi ekspansi di sisi manapun.
(iii) Jika ekspansi vertikal diharapkan, fondasi yang kuat, pendukung dan kolom harus disediakan. (iv) Jika ekspansi horizontal diharapkan, dinding samping harus dibuat non-beban-bantalan untuk menyediakan penghapusan mudah.


4. Fasilitas Karyawan dan area layanan: Fasilitas Karyawan harus menemukan tempat yang tepat dalam desain bangunan karena mereka sangat mempengaruhi moral, kenyamanan dan produktivitas. Rencana pembangunan harus mencakup fasilitas untuk kamar makan siang, kantin, pendingin air, area parkir dan sejenisnya. Penyediaan beberapa fasilitas ini merupakan persyaratan hukum. Orang lain membuat kondisi kerja yang baik mungkin. Dan kondisi kerja yang baik adalah bisnis yang baik.
Area layanan, seperti ruang alat, kantor pengawas, ruang perawatan, menerima dan stasiun, ruang saham dan fasilitas pengiriman untuk pembuangan scrap, juga harus dimasukkan dalam desain bangunan.

B. Jenis Bangunan

  Bangunan industri dapat dikelompokkan dalam dua jenis:

1. bangunan bertingkat tunggal
2. bangunan struktur bertingkat

Keputusan tentang memilih jenis yang cocok untuk sebuah perusahaan tertentu tergantung pada proses manufaktur dan luas tanah dan biaya konstruksi.

BANGUNAN BERTINGKAT TUNGGAL

Sebagian besar bangunan industri manufaktur yang sekarang dirancang dan dibangun adalah bertingkat tunggal, terutama di mana tanah yang tersedia dengan harga yang wajar. Bangunan berlantai satu menawarkan beberapa keunggulan operasi. Sebuah konstruksi satu lantai adalah lebih baik bila penanganan bahan sulit karena produk ini besar atau berat, pencahayaan alami yang diinginkan, beban lantai berat yang diperlukan dan sering berubah-ubah dalam tata letak diantisipasi.

Keuntungan;

Keuntungan dari bangunan satu lantai adalah:
1. Ada fleksibilitas yang lebih besar dalam tata letak dan produksi routing.
2. Biaya pemeliharaan yang dihasilkan dari getaran mesin berkurang jauh karena perumahan mesin di tanah.
3. Ekspansi mudah dipastikan dengan penghapusan dinding.
4. Biaya transportasi bahan berkurang karena tidak adanya bahan peralatan penanganan antara lantai.
5. Semua peralatan ini pada tingkat yang sama, sehingga untuk lebih mudah dan lebih efektif tata letak pengawasan dan pengendalian.
Kapasitas dukung beban 6. lantai yang lebih besar untuk alat berat dipastikan.
7. Bahaya bahaya kebakaran berkurang karena penyebaran lateral bangunan.


Keterbatasan:

Bangunan berlantai satu menderita dari beberapa keterbatasan. Ini adalah:
  1. Biaya tinggi tanah, terutama di kota.
2. Biaya tinggi pemanasan, ventilasi dan membersihkan jendela.
3. Tingginya biaya transportasi untuk memindahkan orang dan bahan-bahan untuk pabrik yang umumnya terletak jauh dari kota.



      BANGUNAN STRUKTUR BERTINGKAT (MULTI STOREY)
Sekolah, perguruan tinggi, pusat perbelanjaan, dan tempat tinggal, dan untuk industri jasa seperti Software, BPO dll struktur bertingkat umumnya populer, terutama di kota-kota. Bangunan multi-lantai yang berguna dalam pembuatan produk ringan, ketika akuisisi lahan menjadi sulit dan mahal dan ketika beban lantai kurang.

Keuntungan :

Ketika dibangun untuk keperluan industri, bangunan bertingkat menawarkan keuntungan sebagai berikut:
1. Maksimum lantai ruang operasi (per sq. Ft. Tanah). Hal ini paling cocok di daerah di mana tanah sangat mahal.
2. Menurunkan biaya pemanasan dan ventilasi.
3. Mengurangi biaya penanganan material karena keuntungan dari penggunaan gravitasi untuk aliran bahan.

Keterbatasan :

Berikut ini adalah kerugian dari gedung bertingkat:
1. Bahan penanganan menjadi sangat rumit. Banyak waktu yang terbuang dalam memindahkan mereka antara lantai.
2. Banyak ruang lantai yang terbuang pada elevator, tangga dan tangga darurat.
Kapasitas dukung beban 3. Lantai terbatas, kecuali konstruksi khusus yang digunakan, yang sangat mahal. 4. Pencahayaan alami miskin di pusat-pusat toko, terutama ketika lebar bangunan agak besar.
5. Perubahan Tata Letak tidak dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
Secara umum, pabrik tekstil, industri makanan, tanaman deterjen, industri kimia dan industri perangkat lunak menggunakan jenis bangunan.


PENCAHAYAAN

Diperkirakan bahwa 80 persen dari informasi yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan dianggap visual. Visibilitas yang baik dari peralatan, produk dan data yang terlibat dalam proses kerja merupakan faktor penting dalam mempercepat produksi, mengurangi jumlah produk cacat, menebang limbah dan mencegah kelelahan visual dan sakit kepala di antara para pekerja. Hal ini juga dapat menambahkan bahwa kedua visibilitas memadai dan silau sering menyebabkan kecelakaan.
Pada prinsipnya, pencahayaan harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan. Namun, tingkat pencahayaan, diukur dalam harus ditingkatkan tidak hanya dalam kaitannya dengan tingkat presisi atau miniaturisasi pekerjaan tetapi juga dalam kaitannya dengan usia pekerja. Akumulasi debu dan keausan sumber cahaya mengurangi tingkat pencahayaan dengan 10-50 persen dari tingkat asli. Penurunan ini secara bertahap tingkat karenanya harus dikompensasi ketika merancang sistem pencahayaan. Pembersihan secara teratur fixture pencahayaan jelas penting.
Kontras yang berlebihan di tingkat pencahayaan antara tugas pekerja dan lingkungan umum juga harus dihindari. Penggunaan cahaya alami harus didorong. Hal ini dapat dicapai dengan memasang jendela yang dapat dibuka, yang dianjurkan untuk memiliki luas sama dengan waktu hari, jarak dari workstation dari jendela dan ada atau tidak adanya tirai. Untuk alasan ini sangat penting untuk memiliki pencahayaan buatan, akan memungkinkan orang untuk mempertahankan visi yang tepat dan akan memastikan bahwa rasio intensitas pencahayaan antara tugas, benda-benda di sekitarnya dan lingkungan umum dipertahankan.

PENGENDALIAN PENCAHAYAAN
Untuk membuat penggunaan terbaik dari pencahayaan di tempat kerja, hal-hal berikut harus dipertimbangkan:

1. Untuk distribusi cahaya seragam, memasang saklar independen untuk baris perlengkapan pencahayaan yang paling dekat dengan jendela. Hal ini memungkinkan lampu harus diaktifkan dan dinonaktifkan, tergantung pada apakah atau tidak cahaya alami cukup.
2. Untuk mencegah silau, hindari menggunakan sangat mengkilap, permukaan kerja mengkilap.
3. Gunakan lokal pencahayaan untuk mencapai tingkat yang diinginkan untuk pekerjaan tertentu baik.
4. lampu Bersihkan secara teratur dan mengikuti jadwal pemeliharaan sehingga mencegah kerlip lampu tua dan bahaya listrik karena usang kabel.
5. Hindari kontak mata langsung dengan sumber cahaya. Hal ini biasanya dicapai dengan memposisikan mereka dengan benar. Penggunaan diffusers juga cukup efektif.


3. KONDISI IKLIM

Pengendalian kondisi iklim di tempat kerja adalah sangat penting bagi kesehatan pekerja dan kenyamanan serta pemeliharaan produktivitas yang lebih tinggi. Dengan kelebihan panas atau dingin, pekerja mungkin merasa sangat tidak nyaman, dan tetes efisiensi mereka. Selain itu, hal ini dapat menyebabkan kecelakaan.
Ini fungsi tubuh manusia sedemikian rupa untuk menjaga sistem saraf pusat dan organ-organ internal pada suhu konstan. Ia memelihara keseimbangan termal yang diperlukan melalui pertukaran panas terus-menerus dengan lingkungan. Hal ini penting untuk menghindari panas berlebihan atau dingin, dan sedapat mungkin untuk menjaga kondisi iklim yang optimal sehingga tubuh dapat menjaga keseimbangan termal

BEKERJA DALAM LINGKUNGAN PANAS

Lingkungan kerja panas ditemukan hampir di mana-mana. Premis kerja di negara-negara tropis mungkin, karena kondisi iklim umum, secara alami panas. Ketika sumber panas seperti tungku, kiln atau proses panas yang hadir, atau ketika beban kerja fisik yang berat, tubuh manusia juga harus berurusan dengan kelebihan panas. Perlu dicatat bahwa dalam lingkungan kerja yang panas seperti berkeringat hampir satu-satunya cara di mana tubuh dapat kehilangan panas. Sebagai keringat menguap, tubuh mendingin. Ada hubungan antara jumlah dan kecepatan penguapan dan perasaan nyaman. Semakin intens penguapan, semakin cepat tubuh akan dingin dan merasa segar. Penguapan meningkat dengan ventilasi yang memadai.

BEKERJA DALAM LINGKUNGAN DINGIN

Bekerja di lingkungan yang dingin sekali terbatas pada daerah non-tropis atau sangat tinggi. Sekarang sebagai hasil pendinginan modern, berbagai kelompok pekerja, bahkan di negara-negara tropis, yang terkena lingkungan yang dingin
Paparan dingin untuk jangka waktu yang singkat dapat menghasilkan efek yang serius, terutama ketika para pekerja terbuka pada suhu di bawah 10 ° C. Hilangnya panas tubuh tidak nyaman dan cepat mempengaruhi efisiensi kerja. Pekerja di iklim dingin dan tempat didinginkan harus terlindung dengan baik terhadap dingin dengan mengenakan pakaian yang cocok, termasuk alas kaki, sarung tangan dan, yang paling penting, topi. Biasanya, berpakaian dalam lapisan perangkap udara mati dan berfungsi sebagai lapisan isolasi, sehingga menjaga pekerja hangat
Ada banyak cara untuk mengendalikan lingkungan termal. Hal ini relatif mudah untuk menilai efek dari kondisi termal, terutama ketika panas berlebihan atau dingin merupakan masalah yang jelas. Untuk mengatasi masalah tersebut, namun upaya yang konsisten menggunakan berbagai langkah-langkah yang tersedia biasanya diperlukan. Hal ini karena masalah ini terkait dengan iklim umum, yang sangat mempengaruhi iklim kerja, teknologi produksi, yang sering menjadi sumber panas atau dingin dan kondisi yang berbeda-beda dari tempat kerja serta metode kerja dan jadwal. Faktor pribadi seperti pakaian, nutrisi, kebiasaan pribadi, dan usia dan perbedaan individu dalam menanggapi kondisi termal yang diberikan juga perlu diperhitungkan dalam upaya untuk mencapai kenyamanan termal pekerja.

Dalam mengendalikan satuan panas
al lingkungan, satu atau lebih dari prinsip-prinsip berikut dapat diterapkan:

1. Mengatur suhu ruang kerja dengan mencegah luar panas atau dingin masuk (peningkatan desain atap, bahan isolasi atau memasang ruang kerja ber-AC. AC mahal, terutama di pabrik-pabrik. Tapi kadang-kadang investasi yang berharga jika sesuai Jenis yang dipilih);
2. pemberian ventilasi di tempat kerja panas dengan meningkatkan ventilasi alami melalui lubang atau memasang perangkat ventilasi;
3. pemisahan sumber panas dari wilayah kerja, isolasi permukaan yang panas dan pipa, atau penempatan hambatan antara sumber panas dan pekerja;
4. kontrol kelembaban dengan maksud untuk menjaga pada tingkat rendah, misalnya dengan mencegah lolosnya uap dari pipa dan peralatan;
5. Penyediaan pakaian pelindung yang memadai pribadi dan peralatan untuk pekerja yang terpapar radiasi panas yang berlebihan atau dingin yang berlebihan (pakaian pelindung panas dengan nilai insulasi yang tinggi mungkin tidak direkomendasikan untuk pekerjaan dengan paparan panjang untuk kerja sedang atau berat karena mencegah hilangnya panas menguapkan) ;
6. Pengurangan waktu pemaparan, misalnya, dengan mekanisasi, remote control atau bolak jadwal kerja;
7. Penyisipan istirahat jeda antara periode kerja, dengan nyaman, jika mungkin, fasilitas istirahat ber-AC;
8. Memastikan pasokan air minum dingin untuk pekerja di lingkungan yang panas dan minuman panas bagi mereka terkena lingkungan yang dingin.

4. .VENTILASI

Ventilasi adalah parameter dinamis yang melengkapi konsep ruang udara. Untuk sejumlah tertentu pekerja, semakin kecil tempat kerja lebih harus ventilasi.
Ventilasi berbeda dari sirkulasi udara. Ventilasi udara menggantikan terkontaminasi oleh udara segar, sedangkan sebagai sirkulasi udara hanya bergerak udara tanpa memperbaharui itu. Dimana suhu udara dan kelembaban yang tinggi, hanya untuk mengalirkan air tidak hanya efektif tetapi juga meningkatkan penyerapan panas. Ventilasi menyebar panas yang dihasilkan oleh mesin dan orang-orang di tempat kerja. Ventilasi yang memadai harus dipandang sebagai faktor penting dalam menjaga kesehatan dan produktivitas pekerja.
Kecuali untuk ruang terbatas, semua tempat kerja memiliki beberapa ventilasi minimum. Namun, untuk memastikan aliran udara yang diperlukan (yang tidak boleh lebih rendah dari 50 meter kubik udara per jam per pekerja), udara biasanya perlu diubah antara 4-8 kali per jam di kantor-kantor atau untuk pekerja menetap, antara delapan dan 12 kali per jam dalam lokakarya dan sebanyak 15 sampai 30 kali atau lebih per jam untuk bangunan umum dan di mana ada tingkat tinggi polusi udara atau kelembaban. Kecepatan udara yang digunakan untuk ventilasi tempat kerja harus disesuaikan dengan suhu udara dan pengeluaran energi: untuk pekerjaan menetap harus melebihi 0,2 meter yang per detik, tetapi untuk lingkungan yang panas kecepatan optimal adalah antara 0,5 dan 1 meter per detik. Untuk pekerjaan berbahaya mungkin lebih tinggi. Beberapa jenis pekerjaan panas dapat dibuat ditoleransi dengan mengarahkan aliran udara dingin di pekerja.
Ventilasi alami, diperoleh dengan membuka jendela atau dinding atau atap airvents, dapat menghasilkan aliran udara yang signifikan tetapi biasanya dapat digunakan hanya dalam iklim yang relatif ringan. Efektivitas jenis ventilasi sangat tergantung pada kondisi eksternal. Dimana ventilasi alami tidak memadai, ventilasi buatan harus digunakan. Sebuah pilihan dapat dibuat antara sistem ditiup udara, sistem pembuangan udara atau kombinasi keduanya ('push-pull' ventilasi). Hanya sistem ventilasi 'push-pull' memungkinkan untuk regulasi yang lebih baik dari gerakan udara.


5. FASILITAS KESEJAHTERAAN TERKAIT DENGAN PEKERJAAN

Fasilitas kesejahteraan work-related ditawarkan pada atau melalui tempat kerja dapat faktor penting .Berbagai fasilitas yang sangat mendasar , tetapi sering diabaikan , seperti drinking-water dan wc .Yang lain mungkin tampak kurang diperlukan , tapi biasanya memiliki suatu kepentingan untuk pekerja jauh lebih besar daripada biaya pendampingan untuk enterprise

1.      Fasilitas air minum
2.      Fasilitas kebersihan/ WC
3.      Fasilitas medis
4.      Fasilitas peristirahatan
5.      Fasilitas makanan/ kantin
6.      Fasilitas anak-anak/ taman bermain
7.      Fasilitas yang berkenaan dengan rekreasi





























BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
         Dari pembahasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap keputusan dalam menentukan lokasi pabrik juga menentukan maju atau tidaknya pabrik itu sendiri. Dalam memilih lokasi pabrik hendaklah memperhatikan 2 faktor yaitu faktor primer dan faktor sekunder, dimana faktor primer berpengaruh langsung kepada produksi dan distribusi dari suatu perusahaan, seperti misalnya ketersediaan sumber bahan baku, konsumen (pemasaran), transportasi, ketersediaan tenaga kerja, serta sumber tenaga listrik. Sedangkan faktor sekunder lebih memperhatikan dalam penentuan lokasi fasilitasi seperti persediaan air, peraturan pemerintah dan sistem perpajakan, sikap masyarakat setempat, iklim, dan sebagainya.

B.     Saran
         Dalam memilih lokasi pabrik/perusahaan sebaiknya menentukan terlebih dahulu spesifikasi atau  jenis usaha yang akan dijalani. Selain itu,  harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi lokasi pabrik. Karena secara tidak langsung Penempatan lokasi pabrik mempunyai dampak yang cukup signifikan dalam perkembangan suatu pabrik/perusahaan.
















DAFTAR PUSTAKA



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sedih d4 gabisa daftar cpns :(

Banjir di Garut