Taubat yu, meminta ampunan kepada Sang Maha Pengampun :))
Kenapa jadi tiba-tiba pengen ngepost tentang taubat ya? Sekarang-sekarang
jadi sering ngerasa lebih takut, karena ternyata manusia itu tidak pernah luput
dari dosa.
Bagaimana bila terlanjur banyak dosa? Yang dilakukan adalah ber istighfar,
meminta ampunan kepada Allah dan bertaubat. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam taubat adalah:
[1] menyesali perbuatan,
[2] memohon ampun kepada Allah
dan
[3] bertekad kuat tidak
mengulanginya.
[4] meminta keridhaan orang
lain yang kita rugikan.
Yang keempat
ini bila suatu dosa terkait dengan hak-hak orang lain. Meski tidak mampu
menggantinya, paling tidak sudah ada tekad dan niat untuk menggantinya. Paling
tidak siap menanggung hukuman atas kesalahannya kepada orang lain.
Penyesalan
yang dilakukan hendaknya didasari oleh perenungan yang mendalam dan membekas di
dalam hati. Bukan sekedar keinginan sesaat yang kemudian sirna dan lenyap.
Namun untuk
kelengkapan taubat itu, ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan agar menjadi
taubat yang sebenar-benarnya.
a.
Pindah Lingkungan Pergaulan
Agar tobat
itu jangan sampai terulang lagi dengan cara pindah dari suasana dan lingkungan
yang selama ini memberikan peluang melakukan itu. Orang yang taubat harus hidup
di tengah orang-orang shaleh dan selalu menjaga hukum Allah. Bukan lingkungan
yang mendiamkan apabila ada kemungkaran dan kebatilan. Sehingga apapun yang dia
lakukan, selalu ada orang-orang yang dengan ikhlas mengingatkan.
b.
Hilangkan Semua Memori dan Kenangan
Selain itu
tentu saja orang yang tobat harus menghilangkan semua kenangan masa lalunya.
Jangan diceritakan kepada siapapun juga. Allah yang telah menutupi aib itu
semoga juga menutupi dosa-dosa sebelumnya. Dan mulai kehidupan baru yang lebih
baik dan lebih Islami.
c.
Kembalikan Hak Milik Orang lain dan Meminta Maaf
Khusus untuk
dosa yang terkait dengan hak milik orang lain seperti dosa mencuri atau menipu
dan merugikan orang lain, maka perlu permintaan maaf kepada mereka yang telah
dizalimi itu. Hal ini mengingat bahwa hak orang lain yang telah diambil secara
zalim itu masih tetap akan dituntut oleh pemiliknya kelak di akhirat. Bahkan
seorang yang mati syahid sekalipun, tetap akan dimintai pertanggung jawaban
urusan hutangnya yang belum selesai. Padahal orang yang mati syahid itu masuk
surga tanpa dihisab lagi amal-amalnya.
d.
Memperbanyak Perbuatan Baik yang Lebih Besar Pahalanya
Selain itu
untuk `menebus? dosa sebelumnya, sangat dianjurkan untuk menghapus perbuatan
buruk itu dengan perbuatan baik yang lebih besar pahalanya. Karena Allah
berfirman:"Sesungguhnya amal baik itu menghapus amal yang buruk?"
Misalnya
dengan menyumbangkan harta yang besar untuk faqir miskin, atau membangun
masjid, atau membangun pesantren dan lembaga pendidikan atau mewakafkan
perusahaan yang produktif agar penghasilannya bisa digunakan untuk kepentingan
umat Islam.
Wallahu a`lam bishshowab.
Komentar
Posting Komentar